J5NEWSROOM.COM, Pemerintah AS mengumumkan pembubaran mendadak badan bantuan USAID melalui email dan pemberitahuan online, dengan memberikan waktu 30 hari bagi pekerja luar negeri untuk kembali ke negara asal mereka, kecuali mereka dianggap penting. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi pengeluaran luar negeri yang dianggap sebagai pemborosan oleh tim efisiensi pemerintah yang dipimpin oleh Elon Musk. Kontraktor yang tidak dianggap penting juga akan dipecat.
Keputusan ini menyusul beberapa proposal untuk mengkonsolidasikan USAID ke dalam Departemen Luar Negeri, serta pembekuan besar-besaran terhadap bantuan asing yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Sejumlah karyawan USAID telah dirumahkan dan beberapa program di seluruh dunia ditutup.
Meskipun ada protes dari anggota Kongres Partai Demokrat, langkah ini mendapat dukungan dari pihak yang ingin mengecilkan pemerintah federal. USAID telah menjadi target pengurangan anggaran, yang berdampak pada penghentian sejumlah program penting, termasuk bantuan kemanusiaan, kesehatan, dan pembangunan. Program-program seperti penanggulangan polio dan HIV/AIDS yang telah menyelamatkan jutaan nyawa, serta bantuan untuk pengungsi dan penyakit menular, dihentikan. Selain itu, bantuan kemanusiaan seperti makanan dan obat-obatan tertahan di pelabuhan-pelabuhan karena penutupan mendadak.
Anggota Kongres dari Partai Demokrat menegaskan bahwa USAID adalah badan yang diabadikan dalam undang-undang sebagai badan independen, dan tidak dapat ditutup tanpa persetujuan kongres. Mereka juga berpendapat bahwa pekerjaan USAID penting untuk melawan pengaruh negara-negara seperti Rusia dan China, serta untuk memperkuat aliansi global.
Editor: Agung