![](https://j5newsroom.com/wp-content/uploads/2025/02/SONGKET-ACEH-1024x507.jpg)
J5NEWSROOM.COM, Rumah Tenun Mutiara Songket, sebuah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Aceh, berhasil mencapai omzet hingga Rp 300 juta per tahun setelah mendapatkan dukungan dari Bank Indonesia (BI). Bantuan dalam bentuk pelatihan serta tambahan alat produksi dari BI mendorong pertumbuhan pesat usaha yang telah berdiri sejak 1977 ini dalam beberapa tahun terakhir.
Putri Atika, sekretaris sekaligus anak pemilik Rumah Tenun Mutiara Songket, mengungkapkan bahwa sejak 2018, usahanya menjadi bagian dari program binaan BI dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Sebelum menerima dukungan tersebut, produksi mereka terbatas pada dua set kain per bulan dengan hanya satu alat tenun. Namun, tambahan sembilan alat tenun baru dari BI memungkinkan mereka meningkatkan kapasitas produksi hingga 20 set kain songket setiap bulan.
“BI memberikan fasilitas berupa tambahan alat tenun, yang kemudian membantu kami mengembangkan usaha hingga bisa bertahan sampai sekarang,” ujar Putri saat ditemui di Aceh pada Kamis, 6 Februari 2025.
Selain peningkatan kapasitas produksi, BI juga memberikan pelatihan untuk menciptakan motif baru yang memperkaya variasi produk Rumah Tenun Mutiara Songket. Pada 2023, pelatihan desain motif menggunakan benang katun turut berkontribusi dalam pengembangan produk mereka.
Dukungan terhadap modernisasi sistem pembayaran juga berperan dalam peningkatan omzet. Sejak menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2023, transaksi menjadi lebih praktis dan efisien, terutama saat mengikuti pameran dan acara berskala nasional maupun internasional seperti KKI, Inacraft, dan Paris Fashion Week.
“Penerapan QRIS berdampak pada peningkatan penjualan setiap tahunnya, hingga saat ini omzet sudah mencapai Rp 300 juta per tahun,” tambah Putri.
Strategi pemasaran digital juga berperan penting dalam memperluas jangkauan pasar. Kehadiran di media sosial membuat produk mereka semakin dikenal, tidak hanya di Aceh, tetapi juga di kota-kota besar seperti Jakarta dan Palembang, bahkan hingga ke luar negeri. Salah satu karya mereka bahkan pernah dikenakan oleh aktris Ariel Tatum di Paris Fashion Week.
Meski telah meraih kesuksesan, Putri tetap berupaya menjaga keberlanjutan industri tenun di Aceh. Ia berencana mendirikan sanggar pelatihan bagi generasi muda agar keterampilan menenun tetap lestari.
“Harapan saya, anak-anak muda bisa belajar menenun. Kami berusaha sedikit demi sedikit agar keterampilan ini terus ada,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini, menyatakan bahwa pembinaan terhadap Rumah Tenun Mutiara Songket tidak hanya melestarikan budaya Aceh, tetapi juga mendukung industri fashion di daerah tersebut.
“Ini membuka peluang bagi para desainer dan pelaku mode di Aceh untuk lebih dikenal luas, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Aceh di tingkat nasional dan internasional,” ujar Agus kepada media.
Sumber: RMOL
Editor: Agung