
J5NEWSROOM.COM, Operasi militer yang dilakukan Amerika Serikat di Yaman sebagai respons terhadap serangan kelompok Houthi, serta data ekonomi positif dari China, telah memengaruhi pasar minyak global.
Mengutip Reuters pada Selasa, 18 Maret 2025, harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan 49 sen atau 0,7 persen menjadi 71,07 Dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 40 sen atau 0,6 persen menjadi 67,58 Dolar AS per barel.
Kenaikan harga ini dipicu oleh respons pasar terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menegaskan akan meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan yang dilakukan kelompok Houthi di Yaman. Pernyataan tersebut disampaikan pada Senin, bersamaan dengan perluasan operasi militer AS di Timur Tengah sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Pada Sabtu, 15 Maret 2025, AS melancarkan serangan udara di Yaman yang menargetkan posisi Houthi, termasuk ibu kota Sanaa. Serangan tersebut menewaskan 53 orang, termasuk lima anak-anak dan dua wanita, serta melukai 98 orang lainnya. Serangan lanjutan juga terjadi di Kota Pelabuhan Hodeidah dan Provinsi Al Jawf pada Senin.
Selain faktor geopolitik, data ekonomi China juga turut mendukung kenaikan harga minyak. Pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada periode Januari-Februari menunjukkan peningkatan positif, dengan penjualan eceran naik 4,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang dipengaruhi oleh belanja selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, menyebut bahwa kombinasi stimulus ekonomi China dan meningkatnya serangan Houthi menjadi faktor utama yang mendorong harga minyak.
Sementara itu, rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak mulai April juga menjadi perhatian pasar. Namun, ketidakpastian akibat kemungkinan sanksi AS yang lebih ketat terhadap Iran diyakini mampu menyeimbangkan dampak peningkatan produksi tersebut. Kepala strategi komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, menyatakan bahwa rencana peningkatan konsumsi di China dan ketegangan di Laut Merah terus memberikan dukungan terhadap harga minyak.
Editor: Agung