Inilah 7 Pati TNI yang Dibatalkan Mutasinya, Termasuk Letjen Kunto

Pangkogabwilhan I Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo saat panen semangka di perkebunan warga di Desa Teluk Bakau Bintan, Jumat 7 Maret 2025 bersama dengan petani dan PWI Tanjungpinang. (Foto: Kaffa, PWI Tanjungpinang)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membatalkan mutasi tujuh perwira tinggi (Pati) termasuk Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo, putra Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno. Letjen Kunto sebelummya dimutasi menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Dengan pembatalan ini, Kunto tetap menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan atau Pangkogabwilhan.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan, Kunto Arief dan enam perwira lain masih dibutuhkan kemampuanya untuk menjabat di posisi saat ini. Sehingga, pimpinan TNI merasa perlu menangguhkan mutasi mereka.

“Ada beberapa perwira dibutuhkan saat ini sesuai kebutuhan saat ini. Sehingga pimpinan TNI merasa perlu menangguhkan digantikan dengan gerbong lain,” kata dia dalam konferensi pers melalui zoom, Jumat, 2 Mei 2025.

Pembatalan mutasi tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554.A/IV/2025 yang mengatur pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI tanggal 30 April 2025.

Keputusan itu membatalkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI.

BACA JUGA: Setelah Try Sutrisno Desak Copot Gibran, Panglima TNI Copot Letjen Kunto Arief Wibowo Diganti Mantan Ajudan Jokowi

Berikut 7 Perwira yang dibatalkan mutasinya:

1. Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, semula dimutasi dari Pangkogabwilhan I menjadi Staf Khusus KSAD.

2. Laksda TNI Hersan, semula dijadwalkan menggantikan posisi Kunto sebagai Pangkogabwilhan I dari jabatan sebelumnya sebagai Pangkoarmada III.

3. Laksda TNI H. Krisno Utomo semula Pangkolinlamil, direncanakan menjadi Pangkoarmada III.
4. Laksda TNI Rudhi Aviantara semula Kas Kogabwilhan II, dijadwalkan menjadi Pangkolinlamil.

5. Laksma TNI Phundi Rusbandi semula Waaskomlek KSAL, direncanakan menjadi Kas Kogabwilhan II.
6. Laksma TNI Benny Febri semula Kadiskomlekal akan menjadi Waaskomlek KSAL

7. Laksma TNI Maulana semula Staf Khusus KSAL, direncanakan mengisi posisi Kadiskomlekal.

Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung juga mencermati fenomena yang terjadi terkait pembatalan mutasi Letjen Kunto.

“Jadi apakah Pak Prabowo yang memulihkan atau mengembalikan posisi itu atau memang melihat ada semacam kekeliruan administrasi? Apapun tafsirannya tetap publik menduga ada sesuatu yang politis di dalam proses penggantian dan pemulihan kembali Pak Kunto Arief,” ucap Rocky dikutip dalam kanal YouTube pribadinya, Sabtu, 3 Mei 2025.

Lanjut dia, hal itu pernah terjadi di era pemerintahan Joko Widodo saat Kunto menulis sebuah opini di media yang membuat gerah istana.  

“Karena dari awal Pak Kunto Arief ini adalah salah seorang yang tajam melihat problem politik di bangsa ini dari perspektif, akademis itu, dari perspektif analisis akademis. Walaupun isinya politik tapi Jenderal Kunto Arief menulis beberapa opini yang menunjukkan bahwa dia peduli dengan keadaan politik,” jelasnya.

Akademisi yang disebut-sebut pernah menjadi mentor Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini memandang Kunto sebagai jenderal yang berpikiran jauh ke depan.

“Itu sebenarnya nature dari seorang pemimpin yang melihat ada potensi krisis, potensi benturan dalam masyarakat yang akan menyebabkan daya tahan keamanan kita. Dari sisi militer mungkin membahayakan karena bangsa yang rentan itu dengan mudah diinfiltrasi oleh kekuatan asing,” ungkap dia.

“Jadi Kunto Arief ini punya semacam kemampuan futuristik untuk melihat arah politik bangsa. Jadi, ya, kita anggap saja bahwa Pak Kunto adalah bagian dari tradisi militer yang berpikir kritis,” pungkas Rocky.

Sumber: Tempo.co/RMOL
Editor: Agung