
J5NEWSROOM.COM, Hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas setelah sebelumnya sempat mereda. Ketegangan terbaru dipicu oleh saling tuding terkait pelanggaran kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
Melansir Bloomberg, Kementerian Perdagangan China membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menuding pihaknya melanggar kesepakatan di Jenewa pada bulan lalu. Sebaliknya, China menuding AS bertindak sepihak dengan mengeluarkan kebijakan baru yang dianggap merugikan kepentingan mereka.
Beberapa langkah yang dipermasalahkan China antara lain pembatasan ekspor chip berbasis kecerdasan buatan, pelarangan penjualan perangkat lunak desain chip ke China, dan pencabutan visa bagi mahasiswa asal China.
Kementerian Perdagangan China menegaskan akan mengambil langkah tegas bila AS terus mengambil kebijakan yang dianggap merugikan.
China juga menyebut AS telah melanggar kesepakatan yang disepakati Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping pada 17 Januari, meski tidak merinci bentuk pelanggarannya.
Ketegangan ini muncul kembali setelah kedua negara sempat melonggarkan tarif pada bulan Mei. Namun, pekan lalu pemerintahan Trump kembali mengetatkan kebijakan terhadap China, termasuk pembatasan dalam sektor teknologi dan pendidikan.
Meskipun ketegangan meningkat, masih ada peluang dialog. Presiden Trump disebut berencana melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Xi, dan menurut penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, percakapan melalui telepon bisa saja berlangsung dalam waktu dekat.
Editor: Agung