Kementan dan TNI Perkuat Sinergi Percepat Swasembada Pangan Lewat Program Tanam dan Optimalisasi Lahan

Rapat Koordinasi Swasembada Pangan melalui Percepatan Luas Tambah Tanam dan Optimalisasi Lahan, yang dilaksanakan di kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu 11 Juni 2025. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Kementerian Pertanian melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggandeng TNI AD dalam rapat koordinasi mempercepat perluasan tanam dan optimalisasi lahan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ujung Bulu, Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 11 Juni 2025.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan dari pemerintah pusat, daerah, dan jajaran TNI. Kegiatan tersebut mengusung tema percepatan tanam dan optimalisasi lahan menuju swasembada pangan nasional.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah tengah berfokus pada peningkatan produksi pangan, terutama padi. Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa kolaborasi semua pihak sangat diperlukan agar target ketahanan pangan tercapai. Ia juga menekankan peran penting petani dalam mendukung pencapaian swasembada beras, terlebih stok beras Indonesia saat ini tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah.

Kepala Pusdiktan, Muhammad Amin, menyampaikan bahwa percepatan perluasan tanam telah dikawal di empat kabupaten yakni Bulukumba, Sinjai, Jeneponto, dan Takalar. Ia menjelaskan berbagai upaya dilakukan, seperti pompanisasi, pendampingan tanam, dan peningkatan frekuensi tanam padi agar lebih dari satu kali setahun.

Dari pihak TNI, Letkol Inf Sarman menyatakan komitmen dalam pendampingan petani, termasuk aktivasi Babinsa dan kelompok tani. Brigjen TNI Wawan Irawan menambahkan bahwa percepatan swasembada pangan merupakan mandat Presiden Prabowo dan Mentan Amran, serta menekankan pentingnya menjaga lahan sawah dari alih fungsi.

Ia juga mendorong pembentukan Brigade Pangan sebagai wadah regenerasi petani muda dengan dukungan alat pertanian dan akses KUR. Kolonel Kav Donova Pri Pamungkas menyebut Sulawesi Selatan sebagai sentra padi nasional, dan mendorong koordinasi cepat jika ditemukan kendala di lapangan.

Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edi Manaf, menjelaskan kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi daerah dan menyampaikan potensi pengembangan padi, jagung, dan peternakan. Ia mengusulkan pembangunan bendungan strategis di Kahayya sebagai solusi infrastruktur.

Berbagai masukan teknis dari penyuluh dan petani juga dicatat oleh Kementan, mulai dari kebutuhan benih dan alsintan, hingga pelatihan dan sekolah lapang. Seluruh masukan akan disesuaikan dengan arah kebijakan nasional untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.

Kolaborasi antara Kementan, TNI, pemda, dan petani ini menjadi contoh nyata sinergi lintas sektor dalam mewujudkan swasembada pangan secara cepat dan berkelanjutan.

Editor: Agung