
J5NEWSROOM.COM, Aktivis media sosial asal Aceh, Zulfikar Akbar, menyuarakan penolakannya terhadap keputusan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengenai pengalihan administrasi empat pulau dari Aceh ke Sumatera Utara.
Melalui media sosial, Zulfikar secara langsung menyampaikan protes kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia mengecam Surat Keputusan Mendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025, yang menurutnya sangat merugikan masyarakat Aceh dan bahkan menyamakannya dengan tindakan “perampasan”.
“Pak Prabowo, SK Mendagri ini seperti menginjak-injak martabat kami sebagai rakyat Aceh,” ungkap Zulfikar dalam pernyataannya, Jumat, 13 Juni 2025.
Ia juga meminta Presiden Prabowo agar menyelidiki alasan di balik kebijakan tersebut dan mempertimbangkan untuk mengevaluasi jabatan Tito Karnavian sebagai Mendagri.
Menurut Zulfikar, kebijakan tersebut telah memicu kemarahan luas di kalangan masyarakat Aceh, baik yang berada di provinsi maupun di luar daerah. Ia memperingatkan bahwa keputusan ini bisa memperburuk hubungan antara rakyat Aceh dan pemerintah pusat.
Tak hanya kepada Presiden Prabowo, Zulfikar juga menyampaikan sindiran kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dengan meminta agar ia menegur menantunya, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, yang dianggap bersikap arogan terhadap wilayah Aceh.
“Pak Jokowi, tolong beri peringatan kepada menantu Anda, Bobby Nasution, agar tidak bermain-main dengan sensitivitas Aceh,” ujarnya tegas.
Kontroversi terkait pengalihan administrasi empat pulau – yakni Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek – memicu kekecewaan mendalam di Aceh karena menyangkut persoalan identitas dan sejarah daerah.
Keputusan tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik antardaerah, terutama antara Aceh dan Sumatera Utara, serta memperuncing ketegangan dengan pemerintah pusat.
“Kami rakyat Aceh bisa bersikap terbuka jika ada itikad baik. Namun, kami juga punya sejarah panjang dalam menjaga harga diri dan kehormatan,” pungkas Zulfikar.
Editor: Agung