
J5NEWSROOM.COM, Pengamat politik Rocky Gerung memuji keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan empat pulau sengketa antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara tetap menjadi bagian dari wilayah administratif Aceh. Keempat pulau itu adalah Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek, yang sebelumnya dialihkan ke Sumatera Utara melalui Kepmendagri Nomor 100.2.2.2-2138/2025 yang diterbitkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Dalam pernyataannya melalui kanal YouTube pada Selasa, 17 Juni 2025, Rocky menilai keputusan Prabowo sebagai tindakan bijak yang menghormati keadilan dan nilai-nilai moral di atas sekadar kepastian administratif. Ia menyebut bahwa polemik empat pulau tersebut telah meluas dan menyentuh aspek ideologis serta historis masyarakat Aceh.
“Debat publik kini mulai bereskalasi, bahkan menyentuh aspek ideologis dan historis. Ini bukan sekadar klaim administratif, tapi sudah masuk wilayah yang sangat sensitif,” ujar Rocky.
Ia juga menyoroti munculnya persepsi publik bahwa pengalihan administratif empat pulau ke Sumut sebelumnya terkait dengan kepentingan politik dinasti Presiden ke-7 RI Joko Widodo, mengingat Gubernur Sumut saat ini, Bobby Nasution, adalah menantu Jokowi.
“Masuk akal jika publik menganggap pengalihan empat pulau itu bagian dari upaya penguasaan sumber daya alam oleh dinasti kekuasaan. Apalagi jika kawasan itu menyimpan potensi pariwisata, mineral, atau migas,” tegasnya.
Rocky memperingatkan bahwa isu ini berpotensi menjadi sorotan internasional jika tidak segera disikapi dengan kebijakan yang tepat. Oleh karena itu, ia mendukung langkah Prabowo yang dianggap telah menempatkan nilai keadilan sebagai dasar pengambilan keputusan.
“Saya percaya Presiden Prabowo mengerti dan beliau pasti akan mengambil sikap yang bijak. Sikap yang bijak itu basisnya keadilan bukan sekadar kepastian teritori administratif. Tapi teritori moral, teritori nilai, itu yang lebih penting untuk menjamin masyarakat Aceh diperlakukan secara adil dan beradab,” pungkas Rocky.
Editor: Agung