Lemhannas RI Latih Calon Pemimpin Nasional Hadapi Tantangan Hilirisasi dan Kemandirian Ekonomi

Gubernur Lemhannas RI, TB. Ace Hasan Syadzily. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) telah menyelesaikan kegiatan Olah Sistem Manajemen Nasional (Sismennas) sebagai bagian dari rangkaian Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan 25 yang berlangsung pada 9–11 Juli 2025 di Jakarta.

Gubernur Lemhannas, TB. Ace Hasan Syadzily, menekankan pentingnya membentuk pemimpin nasional yang adaptif dan responsif terhadap dinamika geopolitik global. Ia menyoroti isu-isu strategis seperti negosiasi tarif dengan Amerika Serikat, penguatan hubungan dengan negara-negara BRICS, serta kebijakan hilirisasi sumber daya alam sebagai langkah konkret menuju kemandirian ekonomi nasional.

“Orientasi kebijakan nasional saat ini harus mampu memperkuat pasar domestik dan mewujudkan kemandirian ekonomi. Hal ini menuntut kepemimpinan yang visioner dan tangguh,” ujar Ace, Jumat, 11 Juli 2025.

Ace juga menekankan pentingnya kemampuan komunikasi publik bagi para calon pemimpin, karena keberhasilan kebijakan sangat ditentukan oleh dukungan dan kepercayaan masyarakat.

“Kebijakan yang baik harus bisa dijelaskan dengan jelas kepada publik. Kami membekali peserta dengan kemampuan komunikasi yang kuat agar kebijakan yang dijalankan mendapatkan legitimasi publik,” jelasnya.

Kegiatan Sismennas ini merupakan simulasi strategis yang melatih para peserta P3N, yang terdiri dari pejabat lintas sektor, untuk menyusun kebijakan nasional yang fokus pada hilirisasi sumber daya alam, pemerataan pembangunan, dan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.

Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas, Marsda TNI Bob Henry Panggabean, menjelaskan bahwa latihan ini dirancang untuk melatih kemampuan merumuskan kebijakan yang inovatif dan aplikatif.

“Peserta dituntut berpikir out of the box dalam menyusun kebijakan terukur yang mendukung hilirisasi dan pembangunan berkelanjutan. Proses ini menekankan pentingnya koordinasi antar lembaga sebagai kunci sukses pelaksanaan kebijakan nasional,” pungkasnya.

Melalui program ini, Lemhannas berharap lahir calon pemimpin bangsa yang tidak hanya cakap dalam strategi, tetapi juga mampu membawa perubahan nyata dalam pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Editor: Agung