
J5NEWSROOM.COM, Jumlah mahasiswa asing di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia. Salah satu penyebab utamanya adalah tidak adanya lembaga khusus yang bertugas mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia ke luar negeri.
Hal ini disampaikan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Muhammad Firdaus, saat menghadiri pameran pendidikan Malaysia di Jakarta, Sabtu, 12 Juli 2025. Ia menyoroti bahwa Malaysia telah memiliki lembaga bernama Education Malaysia Global Services (EMGS) yang secara aktif dan sistematis memasarkan institusi pendidikan tinggi mereka ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
“Sampai sekarang kita tidak punya lembaga seperti EMGS. Pameran pendidikan juga sangat jarang kita adakan di Malaysia, padahal banyak warga Malaysia belum tahu kalau Indonesia punya kampus-kampus unggulan seperti ITB atau IPB,” ujar Firdaus.
Firdaus menilai Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar untuk menarik mahasiswa asing, namun belum didukung oleh strategi promosi yang memadai. Tidak adanya institusi khusus yang menangani urusan mahasiswa internasional menjadi salah satu penghambat utama.
“EMGS tadi menyebut mereka punya hampir 12 ribu mahasiswa asal Indonesia. Tapi kalau sebaliknya, jumlah mahasiswa asing di Indonesia mungkin hanya sekitar 10 persennya,” tambahnya.
Ia menilai, kehadiran pameran pendidikan di luar negeri sangat penting untuk memperkenalkan kualitas kampus Indonesia ke masyarakat global. Sayangnya, promosi seperti itu hampir tidak pernah dilakukan secara serius.
Firdaus pun mendorong agar pemerintah Indonesia bisa belajar dari strategi Malaysia dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang bersifat internasional. Menurutnya, pembentukan lembaga khusus yang menangani mahasiswa asing adalah salah satu langkah krusial yang perlu segera diwujudkan.
Editor: Agung

