Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana dan Misi Komunikasi di Kostrad

Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Susilo dengan Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Jember – Mobil yang dikendarai Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Susilo melaju di jalan tol di Madiun Jawa Timur. Ia sedang dalam perjalanan dari Magelang ke Malang setelah mendampingi Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Mohammad Fadjar yang melakukan kunjungan kerja.

Pada saat yang bersamaan, mobil Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana juga melaju di jalan tol yang sama dari Surabaya, Tulungagung, Kediri, menuju Yogyakarta. Keduanya bersisipan.

Lalu, pada pukul 20.00 WIB, Mayjen TNI Susilo menelpon Dr Aqua Dwipayana.

“Pak Aqua terima kasih banyak karena telah Sharing Komunikasi dan Motivasi di Brigif 9/Daraka Yudha/2 Kostrad dan tiga batalyon di bawahnya. Saya mengundang bapak untuk melaksanakan kegiatan serupa di seluruh satuan lainnya,” ujar Mayjen Susilo di ujung telepon.

Permintaan itu tidak datang tanpa alasan. Selama dua hari sebelumnya, Rabu dan Kamis (9–10 Juli 2025), Dr Aqua telah menyambangi lebih dari seribu personel—baik prajurit TNI maupun anggota Persit Kartika Chandra Kirana—di tiga lokasi strategis: Jember dan Bondowoso. Tiga batalyon tempur di bawah Brigif 9—509/Balawara Yudha, 514/Sabbada Yudha, dan 515/Utama Tumbak Yudha—mendapat giliran satu per satu untuk mendengarkan, menyerap, dan meresapi pesan-pesan komunikasi penuh makna dari sang motivator.

Menyapa Prajurit di Garis Terdepan

Kegiatan itu tidak sekadar ceramah motivasi biasa. Ia adalah interaksi yang membangkitkan semangat, membasuh lelah, sekaligus memperkuat jiwa korps. Dr Aqua, dengan gaya komunikasinya yang ringan namun mengena, menanamkan nilai-nilai tentang pentingnya komunikasi, empati, dan pelayanan sepenuh hati di tengah medan tugas.

Kolonel Inf Dr La Ode Muhammad Nurdin, Komandan Brigif 9 sekaligus pengundang kegiatan ini, mengungkapkan bahwa kebutuhan untuk memotivasi personel bukan hal sepele.

“Ini tentang menjaga semangat tempur, menjaga kekompakan keluarga besar satuan, dan menyadarkan kembali pentingnya komunikasi yang efektif, baik antaranggota maupun dalam keluarga,” ujarnya kepada Republika.

Dr Aqua hadir tidak hanya sebagai pembicara, tetapi sebagai sahabat, mitra diskusi, bahkan menjadi tempat bertanya bagi para prajurit yang selama ini mungkin jarang tersentuh ruang dialog yang reflektif seperti itu.

Dimonitor Langsung Panglima Divisi

Mayjen Susilo, sebagai pucuk pimpinan Divif 2 Kostrad, memantau seluruh kegiatan dari awal hingga akhir. Meski kesibukannya padat, ia tetap mengikuti laporan dan perkembangan kegiatan di bawah jajarannya.

“Ini bukan kegiatan biasa. Ini membangun fondasi moral dan komunikasi, bagian penting dari kesiapan tempur,” ungkap Susilo saat berbicara dengan Dr Aqua melalui sambungan telepon malam itu.

Respons cepat pun diberikan Dr Aqua atas undangan untuk menyambangi satuan-satuan lainnya. “Siap, Mas Susilo. Saya agendakan mengunjungi seluruh satuan di bawah kendali Panglima,” jawabnya singkat namun penuh komitmen.

Kegiatan ini, meski hanya berlangsung dua hari, namun meninggalkan jejak yang dalam. Para prajurit merasa dihargai dan diperhatikan bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental dan emosional. Para istri prajurit—anggota Persit—yang hadir dalam sesi khusus juga turut mendapatkan penguatan emosional dan motivasi untuk mendampingi para suami mereka menjalani tugas negara.

Di sela-sela sesi, beberapa prajurit bahkan mengaku baru kali ini merasa “didengarkan” oleh seorang pembicara nasional yang tidak hanya paham teori, tapi juga memahami realita kehidupan militer.

“Beliau menyampaikan dengan hati. Tidak menggurui, justru mengajak kami berpikir dan merasakan,” ujar salah seorang prajurit dari Yonif 514/SY.

Dari Jawa Timur, Misi Berlanjut

Kini, setelah sukses di Jember dan Bondowoso, perjalanan komunikasi ini akan berlanjut. Dr Aqua berkomitmen menjangkau lebih banyak satuan di bawah Divisi Infanteri 2 Kostrad. Misinya bukan hanya menyampaikan materi, tetapi menyambungkan hati, membangun semangat, dan memperkuat komitmen pengabdian prajurit untuk bangsa dan negara.

“Alhamdulillah, semua ini bagian dari pengabdian saya. Saya merasa terhormat bisa memberikan sedikit energi positif untuk para prajurit yang setiap hari menjaga negeri ini dalam diam mereka,” ujar Dr Aqua kepada Republika.

Dan bagi Mayjen Susilo, ini bukan sekadar undangan. Ini adalah bagian dari upaya menyemai kekuatan ruhani di tengah kekuatan militer. Karena ia yakin, prajurit yang kuat secara komunikasi dan mental akan lebih siap menghadapi segala tantangan, baik di medan tugas maupun di tengah masyarakat.

Editor: Agung