J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Kepala Badan Intelijen Negara, Muhammad Herindra, menegaskan bahwa situasi keamanan di Indonesia masih aman dan terkendali meski aksi demonstrasi masih terus terjadi di berbagai daerah. Hal ini disampaikan usai dirinya dipanggil Presiden ke Istana Kepresidenan pada Kamis, 4 September 2025.

Herindra menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden membahas perkembangan terkini terkait aksi unjuk rasa. Meski tidak merinci isi pembicaraan, ia memastikan telah menyampaikan laporan intelijen yang dinilai penting untuk dipertimbangkan dalam menjaga stabilitas nasional.

Selain itu, Kepala BPIBIS Aris Marsudiyanto juga menegaskan bahwa kondisi Indonesia tetap dalam keadaan terkendali. Ia menyebut berbagai unsur bangsa, termasuk organisasi masyarakat keagamaan, turut berperan aktif dalam menjaga suasana tetap kondusif di tengah meningkatnya tensi politik.

Aris menambahkan bahwa pemerintah tidak memiliki rencana untuk menetapkan status darurat militer, meski demonstrasi masih berlangsung. Pernyataan ini sekaligus menepis isu-isu yang sempat beredar di publik mengenai kemungkinan langkah darurat tersebut.

Aksi unjuk rasa yang dimulai sejak 25 Agustus 2025 masih terus berlanjut hingga kini. Demonstrasi yang digelar di beberapa kota besar memunculkan tuntutan pembatalan kenaikan tunjangan anggota DPR. Sejumlah aksi bahkan berujung bentrokan yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fasilitas, sehingga aparat TNI dan Polri dikerahkan di titik-titik strategis seperti kawasan Istana dan Monas.

Editor: Agung