Perusahaan Sulut Ekspor Perdana 260 Ton Santan Beku ke Tiongkok Lewat Kawasan Berikat

erusahaan yang menggunakan fasilitas kawasan berikat, PT Kether Coco Bio melakukan ekspor perdana 10 kontainer produk santan beku ke Tiongkok. (Foto: Republika)

J5NEWSROOM.COM, PT Kether Coco Bio, perusahaan pengolahan kelapa asal Sulawesi Utara, melakukan ekspor perdana santan beku sebanyak 10 kontainer atau sekitar 260 ton ke Tiongkok dengan memanfaatkan fasilitas Kawasan Berikat yang disediakan Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara. Produk ini dilepas di lokasi perusahaan di Desa Tontatele, Kabupaten Minahasa Utara, dan nilainya mencapai Rp 12 miliar.

Perusahaan tersebut telah menanam investasi sekitar 50 juta dolar AS dan menargetkan peningkatan menjadi 100 juta dolar AS dalam beberapa tahun ke depan. Mereka juga membuka peluang menyerap tenaga kerja lokal yang awalnya 110 orang dan diharap bisa mencapai 500 orang pada masa mendatang.

Kapasitas produksi milik PT Kether Coco Bio adalah rata-rata 28 ton santan beku per hari. Fasilitas Kawasan Berikat ini dianggap sangat membantu karena mempercepat proses ekspor dan mengurangi hambatan regulasi dan bea masuk yang biasanya menyulitkan pengiriman barang antar negara.

Pemerintah daerah turut hadir dalam pelepasan ekspor ini, termasuk Gubernur Sulawesi Utara dan pejabat Bea Cukai serta Karantina. Mereka menyampaikan apresiasi terhadap langkah perusahaan dan berharap ekspor produk kelapa makin meluas agar pendapatan daerah meningkat.

Meskipun potensi ekspor tinggi, masih ada tantangan yang harus diatasi seperti peremajaan tanaman kelapa yang banyak sudah tua dan menurun produktivitasnya, serta konektivitas pelayaran langsung dari pelabuhan lokal ke Tiongkok yang saat ini memakan waktu pengiriman jauh lebih lama. Pemerintah daerah didorong untuk memperbaiki dua aspek ini agar ekspor kelapa makin kompetitif.

Editor: Agung