
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Polda Metro Jaya menurunkan tim pendamping psikologis dan mendirikan posko trauma healing sebagai bagian dari penanganan pasca-ledakan di SMAN 72 Jakarta. Fokus utama langkah ini adalah memulihkan kondisi mental para siswa dan guru yang terdampak peristiwa tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Budi Hermanto, menyampaikan bahwa hingga malam kejadian tercatat 54 siswa mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut, 21 orang telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, sementara 33 lainnya masih menjalani perawatan intensif.
Jenis cedera yang dialami para korban beragam, mulai dari luka bakar, luka akibat pecahan kaca, hingga gangguan pendengaran. Budi Hermanto menegaskan bahwa trauma psikologis juga menjadi perhatian, karena tidak hanya dialami oleh korban fisik tetapi juga oleh pelajar lain yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Langkah lanjutan diambil dengan menggandeng sejumlah lembaga seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan tim psikologi kepolisian. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan proses pemulihan menyeluruh, baik secara fisik maupun emosional, bagi seluruh warga sekolah.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan terus memantau kondisi siswa dan memberikan dukungan lanjutan. Program trauma healing diharapkan mampu membantu para siswa agar dapat kembali beraktivitas dan belajar dengan tenang setelah mengalami kejadian traumatis ini.
Sumber: RMOL
Editor: Agung

