Ramon Damora Luncurkan ‘Gurindam Kosmopolitan’ di Kampus Galileo Batam

Budayawan sekaligus wartawan senior, Ramon Damora saat meluncurkan buku terbarunya ‘Gurindam Kosmopolitan’ di Aula Kampus STIE Galileo Batam, Kamis (27/11/2025) malam. (Foto: Ikhsan/PWI Kepri)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Dunia literasi dan kebudayaan Kepulauan Riau (Kepri) kembali memperoleh suntikan energi baru. Kamis (27/11/2025) malam, di Aula Kampus STIE Galileo Batam menjadi tempat peluncuran buku Gurindam Kosmopolitan (Rampai Esai Budaya) karya budayawan sekaligus wartawan senior, Ramon Damora.

Peluncuran buku tersebut sekaligus menandai pembentukan Akademi Raja Ali Kelana di bawah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri, yang digagas sebagai ruang penguatan ekosistem literasi dan kebudayaan di daerah.

Acara dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Ardiwinata, Ketua PWI Kepri Saibansah Dardani, Ketua Dewan Kehormatan PWI Kepri Marganas Nainggolan, Ketua PWI Batam Kavi Ansyari, akademisi STIE Galileo, serta para sahabat Ramon Damora.

Dalam sambutannya, Ramon mengungkap rasa syukurnya atas terbitnya buku ini. “Buku ini hadir karena kemurahan hati Dinas Pariwisata Pemko Batam. Sikap Melayu terbaik hari ini adalah sikap kosmopolitan, terbuka pada peradaban dunia,” ujarnya.

Ia menyebut profesinya sebagai wartawan budaya bukan jalan yang populer, tetapi justru membuka ruang pandang yang lebih luas.

“Posisi liputan saya banyak di event kebudayaan. Dari situlah saya melihat dunia. Semoga buku ini menjadi pintu lahirnya lebih banyak karya—bukan hanya dari saya, tapi juga dari kawan-kawan wartawan lainnya,” katanya.

Apresiasi Tokoh Pers

Ketua PWI Kepri Saibansah Dardani menilai Ramon sebagai sosok istimewa. “Sosok beliau ini langka. Ia menjaga api budaya di tengah profesi yang tidak populer. Dedikasinya patut diapresiasi,” ucapnya.

Dukungan juga disampaikan Marganas Nainggolan. “Ramon tidak kesepian. Kami selalu ada di samping Anda. Teruslah berjuang,” katanya memberi semangat.

Sementara itu, akademisi UIB Dr. Suyono S.E., M.M., menilai Gurindam Kosmopolitan sebagai karya yang memiliki kedalaman.

“Ini perjalanan panjang seorang penenun makna. Buku ini monumen literasi yang berdiri di atas pondasi pengalaman,” ujarnya.

Dalam suasana hangat, Suyono bahkan membacakan sebuah puisi yang ia tulis khusus untuk Ramon.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, mengaku terkesan dengan proses kreatif Ramon. “Gurindam bukan karya yang mudah dibuat. Buku ini pasti dipikirkan kata per kata. Jangan berhenti di sini. Banyak yang menunggu karya berikutnya,” katanya.

Selain peluncuran buku, pertemuan tersebut juga menjadi momentum lahirnya Akademi Raja Ali Kelana PWI Kepri. Forum ini akan menjadi wadah diskusi, kajian, dan pengembangan literasi bagi wartawan maupun masyarakat luas.

Profil Singkat Ramon Damora

Lahir: Muara Mahat, Kampar, Riau, 2 April 1978
Karya Puisi: Bulu Mata Susu, Soneta Anai-anai, Benang Bekas Sungai

Puisinya dimuat di Kompas, Koran Tempo, Republika, Jawa Pos, Riau Pos, dan puluhan antologi
Karya diterjemahkan ke bahasa Inggris (Traversing, Komunitas Salihara, 2009) dan bahasa Prancis (Florilège, 2016)

Pengajar tamu Bahasa Melayu di INALCO–Sorbonne, Paris (2015)
Peraih Anugerah Jembia Emas 2020 kategori Seniman/Budayawan

Kini bermukim dan aktif berkarya di Batam

Editor: Agung