Kemenhaj Segera Rampungkan Penyediaan Akomodasi, Konsumsi, dan Transportasi Haji di Arab Saudi

Rapat koordinasi Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah RI. (Foto: Kemenhaj)

J5NEWSROOM.COM, Makkah – Proses penyediaan layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi telah memasuki tahap akhir. Seluruh tahapan dilaksanakan secara bertahap dan terukur untuk memastikan kesiapan layanan selama penyelenggaraan ibadah haji.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah, Budi Agung Nugroho, mengatakan bahwa proses penyediaan layanan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian guna menjamin keamanan dan kenyamanan jamaah.

“Secara umum, penyediaan layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi sudah memasuki tahap akhir. Seluruh tahapan dilakukan untuk memastikan layanan yang aman, nyaman, dan layak bagi jamaah haji Indonesia,” ujar Budi dalam keterangannya, Minggu (28/12/2025).

Dalam penyediaan layanan konsumsi, proses seleksi calon penyedia dimulai sejak 24 November 2025 dan diikuti oleh 628 peserta. Setelah melalui verifikasi administrasi, sebanyak 174 calon penyedia di Makkah dan 41 calon penyedia di Madinah dinyatakan lolos untuk mengikuti verifikasi lapangan atau kasyfiyah.

Hasil kasyfiyah menetapkan 52 calon penyedia konsumsi di Makkah dan 23 di Madinah yang memenuhi persyaratan. Selanjutnya, dilakukan negosiasi harga dan layanan hingga akhirnya sebanyak 75 calon penyedia diajukan untuk dikontrak guna melayani kebutuhan konsumsi jamaah haji Indonesia.

Sementara itu, proses penetapan penyedia transportasi juga telah rampung. Layanan bus antarkota akan dilayani oleh 15 perusahaan, sedangkan layanan bus shalawat akan dioperasikan oleh enam perusahaan. Bus antarkota melayani perjalanan jamaah dari bandara Jeddah atau Madinah menuju hotel, serta perjalanan dari Makkah ke Madinah.

Adapun bus shalawat berfungsi sebagai layanan shuttle dari hotel menuju Masjidil Haram selama jamaah berada di Makkah. Layanan ini beroperasi selama 24 jam, kecuali menjelang puncak haji, dengan rute menuju terminal terdekat Masjidil Haram sesuai wilayah hotel.

Untuk layanan akomodasi, proses pemilihan hotel di Makkah dan Madinah masih berlangsung. Hotel-hotel tersebut akan menampung sekitar 203.320 jamaah dan 2.100 petugas kloter. Di Makkah, hotel tersebar di wilayah Jarwal, Syisyah, Misfalah, dan Raudhah dengan jarak maksimal 4,5 kilometer dari Masjidil Haram. Sementara di Madinah, hotel berada di kawasan Markaziyah dengan jarak maksimal 650 meter dari Masjid Nabawi.

Budi menjelaskan, tantangan utama penyediaan akomodasi di Madinah terletak pada penyesuaian masa sewa hotel dengan jadwal kedatangan dan kepulangan jamaah. Penyesuaian ini diperlukan agar pelayanan berjalan efektif dan efisien.

Dengan memasuki tahap akhir, pemerintah berharap seluruh layanan pendukung ibadah haji dapat segera difinalisasi sehingga penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar dan memberikan kenyamanan optimal bagi jamaah haji Indonesia.

Editor: Saibansah Dardani