Inilah Delapan Kandidat Capres Partai Republik AS Saat Berdebat Sengit, Trump Absen!

Debat pertama kandidat Partai Republik pada kampanye presiden AS 2024 di Milwaukee, Wisconsin, AS 23 Agustus 2023. (REUTERS/Jonathan Ernst)

J5NEWSROOM.COM, Washington DC – Delapan anggota partai Republik yang ingin menjadi presiden AS tampil bersama Rabu malam di Wisconsin mengikuti debat pertama partai mereka menjelang pemilihan umum tahun depan.

Debat selama dua jam itu, yang pertama digelar oleh partai Republik dalam musim pemilu kali ini, menampilkan perdebatan bersemangat mengenai apa yang disebut salah seorang moderator sebagai “gajah yang tidak berada di dalam ruangan” – yakni kandidat terdepan partai yang absen, mantan Presiden Donald Trump.

Beberapa kandidat, seperti mantan wakil presiden era Trump, Mike Pence, dan mantan Gubernur New Jersey Chris Christie, menganggap Trump tidak memenuhi syarat untuk kembali menjabat karena apa yang mereka katakan sebagai sikap tidak hormatnya terhadap Konstitusi, serta lebih dari 90 tuduhan kejahatan yang kini ia hadapi.

Mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley menyatakan, “Trump adalah politisi yang paling tidak disukai di Amerika, kita tidak dapat menang dalam pemilihan umum dengan cara itu.”

Namun, pendatang baru di bidang politik Vivek Ramaswamy, yang posisinya naik dalam berbagai jajak pendapat dan mendukung Trump, mengatakan bahwa ia percaya Trump adalah “presiden terbaik pada abad ke-21.”

Ramaswamy juga berbeda pendapat dalam mempertanyakan dukungan Amerika bagi Ukraina, dengan mengatakan China adalah ancaman yang lebih besar bagi AS daripada Rusia. Beberapa kandidat lainnya, termasuk Nikki Haley, yang juga mantan duta besar AS untuk PBB, menyatakan dukungan kuat bagi Ukraina dalam membela diri melawan pasukan Rusia.

Setelah debat, Pence mengatakan kepada wartawan bahwa tak seorang pun yang terkejut oleh semangatnya di arena debat.

Pence mengatakan bahwa dialah pendukung utama nilai-nilai konservatif dalam pemerintahan Trump-Pence. “Saya tahu caranya berjuang dan saya senang bisa melakukan itu malam ini,” lanjutnya.

Lawan utama Pence semalam, Ramaswamy, mengatakan, ia menyukai serangan lisan yang ditujukan kepadanya oleh mantan wakil presiden itu.

“Mike Pence mendatangi saya dengan perbedaan pengalaman. Saya pikir ini adalah hal luar biasa karena menurut saya orang-orang di negara ini tidak tertarik untuk kembali ke orang-orang yang menyebut slogan-slogan yang mereka hapalkan pada tahun 1980.”

Debat kedua partai Republik akan berlangsung bulan depan di California. Salah satu kandidat akan kembali ke arena debat yang sama di Wisconsin pada Juli mendatang untuk menerima pencalonan resmi dari partai.

Hanya dua dari delapan kandidat yang hadir di panggung debat, Christie dan mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson, yang mengatakan bahwa mereka tidak akan mendukung Trump jika dia terbukti bersalah dan tetap memenangkan nominasi presiden dari Partai Republik.

Trump unggul sekitar 40 persen atas penantang terdekatnya dari Partai Republik, Gubernur Florida Ron DeSantis, dan semua lawan Partai Republik lainnya hanya memperoleh kurang dari 10 persen dalam jajak pendapat nasional. Juga berpartisipasi dalam debat itu adalah Senator South Carolina Tim Scott dan Gubernur North Dakota Doug Burgum.

Semua kandidat mengatakan mereka mendukung pembatasan hak aborsi di AS, namun berbeda pendapat mengenai rinciannya, seperti usia kehamilan yang mencapai minggu ke berapa yang harus dikenai larangan. Keputusan Mahkamah Agung tahun lalu mengubah hak aborsi yang sudah berlaku selama hampir 50 tahun di Amerika Serikat, dan menyerahkan wewenang kepada 50 negara bagian untuk memutuskan apakah akan mengizinkan atau membatasi aborsi secara ketat.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah