China Selidiki Mantan Ketua Delegasi Olimpiade Musim Dingin terkait Tuduhan Korupsi

Pembuat es memasang logo sub-glacial Olympic menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Yanqing National Sliding Center di Yanqing, China, 28 Januari 2022. (Foto: REUTERS/Edgar Su)

J5NEWSROOM.COM, Beijing – China, Sabtu (26/8/2023), mengatakan bahwa mantan ketua delegasi Olimpiade Musim Dinginnya sedang diselidiki atas dugaan korupsi. Hal tersebut dilakukan ketika Pemerintah China tengah menggalakkan pemberantasan korupsi pada sektor olahraga.

Ni Huizhong, yang baru-baru ini mengepalai kantor manajemen olahraga musim dingin di negara itu, “diduga melakukan pelanggaran serius terhadap kedisiplinan dan hukum”, kata Administrasi Umum Olahraga. Pelanggaran serius dalam hukum merupakan istilah umum di China yang digunakan untuk kasus dugaan korupsi.

Ni, 54 tahun, sebelumnya menjabat sebagai sekretaris jenderal delegasi China untuk Olimpiade Musim Dingin tahun lalu, yang diadakan di Beijing dalam lingkungan yang aman dari COVID.

Dia adalah salah satu dari sejumlah pejabat olahraga yang mendapat sorotan dalam beberapa bulan terakhir ketika Partai Komunis yang berkuasa melancarkan gerakan anti-korupsi di seluruh industri.

Jaksa penuntut umum China mengatakan sebelumnya bahwa mantan pelatih sepak bola nasional Li Tie didakwa melakukan pelanggaran korupsi, termasuk penyuapan.

Li, yang pernah menjadi pemain Liga Premier, adalah salah satu dari beberapa pejabat tinggi asosiasi sepak bola yang menjadi tersangka korupsi sejak November.

Dan pada Juni, badan cabang olahraga biliar China mengeluarkan larangan berlaga seumur hidup terhadap dua pemain yang terlibat dalam skandal pengaturan pertandingan yang menimbulkan kejutan terhadap olahraga tersebut.

Presiden China Xi Jinping serius dalam memberantas tindak pidana korupsi tanpa henti sejak berkuasa satu dekade lalu.

Para pendukungnya mengatakan kampanye itu membantu memastikan pemerintahan yang jujur. Namun para kritikus mengatakan bahwa kampanye itu juga berfungsi sebagai alasan bagi Xi untuk menyingkirkan saingan politiknya.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah