J5NEWSROOM.COM, Batam – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (HK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yaitu, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang, mengalami inflasi sebesar 044% (mtm). Secara tahun kalender, inflasi gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 2,769% (ytd).
Secara spasial, kedua kota tersebut mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,48% (mtm) dan Ó,17% (mtm). Dengan demikian, secara tahunan, gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan inflasi sebesar 2,76% (yoy) atau berada dalam kisaran target inflasi 3,0=1%.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan 2 kota di Provinsi Kepri terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut yakni kenaikan harga bayam, bawang merah, kacang panjang, dan tomat Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,11% didorong kenaikan tarif angkutan udara akibat tingginya permintaan jelang libur Nataru.
Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepulauan Riau dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian nflasi Pangan (GNPIP) Pada bulan
Pada Desember 2023 lalu, TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta penyaluran bahan pangan bersubsidi di berbagai Kab/Kota disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID yang dịpimpin oleh kepala daerah.
Penguatan sinergi juga telah dilakukan dengan lembagainstansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan yang ditandai dengan Peluncuran Mobil Pasar Keliling oleh TPID Kota Batam bersinergi dengan Asosiasi Distributor yang menjual komoditas dengan harga distributor dan menjangkau seluruh kelurahan/kecamatan Lebih lanjut, dalam rangka memperkuat strategi pengendalian inflasi, TPID Kepulauan Riau telah melaksanakan capacity building di tingkat kota dan kabupaten se Provinsi Kepulauan Riau.
Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar lembagaíinstansi sesuai arahan presiden. Dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan GPM di berbagai daerah Provinsi Kepri.
Kemudian, mengoptimalisasi KAD yang sudah ada Untuk mengamankan ketersediaan pasokan, TPID berupaya meningkatkan produksi pangan lokal terutama beras dan cabai, mendorong dan mengoptimalkan program tanam pekarangan, serta meningkatkan produksi ikan budidaya air tawar dan air laut.
Untuk menjanin kelancaran distribusi, TPID akan terus berkoordinasi memperlancar distribusi pasokan agar stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup. Dari sisi komunikasi dan koordinasi, TPID akan melaksanakan capacity building dalam rangka perümusan strategi bersama untuk menghadapi tekanan inflasi kedepan.
Editor: Agung