J5NEWSROOM.COM, Batam – PT Tanjung Piayu Makmur (TPM), anak usaha dari Panbil Group, telah menyelesaikan proses relokasi warga Tembesi Tower Kota Batam yang terdampak pengembangan kawasan industri di Tembesi, Kecamatan Sagulung, Batam. Proses ini dilakukan dengan pendekatan persuasif dan kekeluargaan terhadap sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) yang sebelumnya menempati lahan tersebut.
Warga yang terkena dampak relokasi ditawarkan kompensasi berupa sagu hati atau tempat tinggal baru di Sei Daun, Piayu, yang telah disiapkan sebagai kavling siap huni. Anwar, Direktur PT TPM, menyebutkan bahwa 565 kavling telah disiapkan, dan 60 persen di antaranya telah dibagikan kepada warga yang memilih untuk pindah ke lokasi tersebut.
“Kami berkomitmen untuk memberikan hunian yang layak dan nyaman bagi warga yang terdampak,” ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/9/2024).
Kavling-kavling di Sei Daun ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas dasar seperti air, listrik, dan tempat ibadah, serta infrastruktur pendukung lainnya. Lokasi strategis yang berdekatan dengan Batu Aji, pasar, pertokoan, serta fasilitas umum lain diharapkan dapat mempermudah warga menjalani kehidupan sehari-hari.
Menurut Anwar, Panbil Group telah mengikuti seluruh prosedur yang berlaku, di bawah pengawasan BP Batam dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Batam. Kawasan ini dirancang sebagai kawasan industri ramah lingkungan dengan konsep Eco Low-Carbon Industrial Park, yang diproyeksikan mampu menyerap sekitar 30.000 tenaga kerja. “Kami juga sudah membidik investor dari Singapura, Jepang, Jerman, dan Amerika untuk berinvestasi di kawasan ini,” tambah Anwar.
Proyek ini menjadi bagian dari komitmen Panbil Group yang selama tiga dekade terakhir telah berperan dalam mendukung perekonomian Kota Batam. Panbil juga memperoleh predikat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama satu dekade berturut-turut, menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Meski demikian, sejumlah warga memilih untuk tidak menempati kavling baru di Sei Daun, dan memilih sagu hati untuk kembali ke kampung halaman atau mencari tempat tinggal lain. “Kami berharap informasi ini dapat meluruskan berbagai spekulasi negatif yang berkembang di masyarakat,” tutup Anwar.
Editor: Agung