Suvei Indikator Politik Indonesia: Popularitas Dedi Mulyadi Unggul Jauh di Pilkada Jabar

Dedi Mulyadi, calon kuat Gubernur Jawa Barat (foto: dok).

J5NEWSROOM.COM, Dalam rilis hasil survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa Dedi Mulyadi menonjol sebagai calon gubernur utama untuk Pilkada Jawa Barat. Dalam simulasi “Top of Mind,” Dedi Mulyadi mendapatkan sebutan terbanyak dari responden, yaitu 40,7 persen.

Saat disajikan dalam simulasi semi terbuka yang melibatkan delapan nama calon—empat calon gubernur dan empat calon wakil gubernur—Dedi Mulyadi kembali mendominasi dengan 74 persen dukungan. Posisi kedua ditempati oleh Ahmad Syaikhu dengan 10,2 persen, diikuti oleh Acep Adang Ruhiat dan Jeje Wiradinata, masing-masing dengan 1,9 persen. Persentase dukungan untuk calon lainnya lebih rendah.

Dalam simulasi yang hanya melibatkan empat nama calon, Dedi Mulyadi juga unggul dengan 77,3 persen dukungan, diikuti Ahmad Syaikhu (10,8 persen), Acep Adang Ruhiat (2,2 persen), dan Jeje Wiradinata (2,1 persen). Sekitar 7,7 persen responden tidak memiliki jawaban atau tidak tahu.

Survei ini dilaksanakan pada 2 hingga 8 September 2024, melibatkan 1.200 responden di Jawa Barat dengan margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat melalui wawancara tatap muka.

Dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 35,7 juta, Pilgub Jawa Barat diikuti oleh empat pasangan calon: Acep Adang Ruhiat – Gitalis Dwi Natarina (PKB), Ahmad Syaikhu – Ilham Akbar Habibie (PKS, Nasdem, dan PBB), Jeje Wiradinata – Ronal Sunandar Surapradja (PDI Perjuangan), dan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan (koalisi 13 partai, termasuk Golkar, Gerindra, dan Demokrat).

Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa alasan utama responden memilih calon adalah perhatian terhadap rakyat (42,6 persen), diikuti oleh ketidaktahuan mengenai nama calon lain (16,1 persen) dan pengalaman di pemerintahan (10,4 persen). Dedi Mulyadi banyak dipilih karena dianggap paling memperhatikan rakyat, yang mungkin disebabkan oleh intensitas kunjungannya ke seluruh wilayah Jawa Barat.

Saat ini, popularitas Dedi Mulyadi berada di posisi teratas dengan tingkat kesukaan publik mencapai 92,2 persen. Hendro Prasetyo dari Indikator Politik Indonesia menambahkan bahwa pasangan Dedi-Erwan mendapat dukungan mayoritas di berbagai segmen sosio-demografi, termasuk 81,2 persen di pedesaan dan 75,9 persen di perkotaan. Dukungan tertinggi juga datang dari pemilih dengan tingkat pendidikan rendah.

Gun Gun Heryanto, Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, menilai bahwa dukungan partai politik besar, seperti Gerindra dan Golkar, berperan penting dalam melesatnya nama Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Ia menekankan pentingnya pemasaran politik dan komunikasi yang efektif, terutama di daerah pedesaan.

Gun Gun menambahkan bahwa tim pemenangan perlu membangun narasi yang relevan dengan isu-isu lokal sederhana untuk menarik perhatian pemilih di level desa dan perkotaan. Menurut survei Indikator, pergeseran dukungan masih mungkin terjadi, dengan hampir 70 persen warga Jawa Barat menyatakan bahwa keputusan mereka akan ditentukan selama masa kampanye dan menjelang pemilihan.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah