Israel Pastikan Pemimpin Hamas Tewas, Warga Gaza Sebut “Tak Akan Hentikan Perlawanan Palestina”

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi isyarat dalam aksi unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza, 24 Mei 2021. Pasukan Israel membunuh Sinwar, dalang di balik serangan teror Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang Gaza, 17 Oktober 2024.

J5NEWSROOM.COM, Israel mengonfirmasi bahwa pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang merupakan dalang serangan 7 Oktober 2023 ke Israel, telah tewas di Gaza.

Dalam pernyataan pers pada Kamis (17/10), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, “Kepada penduduk Gaza, saya katakan: Sinwar telah menghancurkan hidup Anda. Ia mengklaim sebagai seekor singa, tetapi kenyataannya ia bersembunyi di sebuah gua gelap – dan ia terbunuh saat melarikan diri dalam kepanikan dari tentara kami. Pemusnahannya merupakan tonggak penting dalam kemunduran pemerintahan jahat Hamas. Saya ingin menegaskan: Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza.”

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, melalui pernyataan resmi, menyebut kematian Sinwar sebagai “hari yang baik bagi Israel, Amerika Serikat, dan dunia.” Biden menambahkan bahwa dengan bantuan intelijen AS, pasukan pertahanan Israel telah memburu para pemimpin Hamas dan memaksa mereka melarikan diri dari tempat persembunyian.

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, yang mendampingi Biden menuju Jerman, menyatakan bahwa hilangnya Sinwar dari medan tempur memberi kesempatan untuk menemukan jalan keluar yang dapat membawa pulang sandera dan mengakhiri perang. Dia mencatat bahwa meskipun masih ada aktor Hamas lain yang perlu diadili dan sandera yang masih ditawan, ada peluang baru yang ingin dimanfaatkan.

Belum ada tanggapan resmi dari Hamas, tetapi sumber dalam kelompok tersebut mengatakan bahwa ada indikasi Sinwar telah tewas dalam operasi militer Israel di Tal El Sultan, Gaza selatan. Al-Majd, situs web terkait Hamas, mendesak warga Palestina untuk menunggu informasi dari kelompok itu dan bukan dari media Israel.

Di Khan Younis, pengungsi Gaza menilai kematian Sinwar tidak akan menghasilkan gencatan senjata. Thabet Amour mengatakan, “Mungkin ini akan meningkatkan pengaruh politik Netanyahu, tetapi tidak akan menghentikan perlawanan rakyat Palestina.”

Sementara di Ashdod, Israel, warga bersorak-sorai dan bertepuk tangan setelah konfirmasi kematian Sinwar. Orang tua Omer Neutra, warga Israel-Amerika yang masih ditawan Hamas, meminta pemerintah Israel untuk “melakukan segalanya” demi mencapai kesepakatan pembebasan sandera. Ibu sandera, Orna Neutra, menekankan bahwa nyawa mereka kini dalam bahaya yang lebih besar.

Sebelumnya, militer Israel mengonfirmasi kematian Sinwar melalui unggahan di platform X, dan kepolisian Israel sedang memeriksa bukti gigi dan DNA untuk memastikan kematiannya. Kematian Sinwar menjadi dorongan besar bagi militer Israel dan Netanyahu setelah serangkaian pembunuhan terhadap pemimpin musuh dalam beberapa bulan terakhir.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah