J5NEWSROOM.COM, Kairo – Pesawat-pesawat Israel menjatuhkan pamflet di Gaza selatan pada Sabtu (19/10) yang berisi foto pemimpin Hamas yang baru tewas, Yahya Sinwar. Pamflet tersebut mengandung pesan bahwa “Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza,” sesuai dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Tindakan ini diambil setelah serangan militer Israel yang mengakibatkan kematian setidaknya 32 orang di seluruh Jalur Gaza dan memperketat pengepungan di sekitar rumah sakit di Jabalia, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Pamflet tersebut, yang ditulis dalam bahasa Arab, menyatakan, “Siapa pun yang meletakkan senjata dan menyerahkan sandera akan diizinkan pergi dan hidup dengan damai.” Pernyataan ini mengacu pada pernyataan Netanyahu setelah Sinwar dibunuh oleh tentara Israel pada Rabu (16/10).
Serangan yang direncanakan oleh Sinwar pada 7 Oktober sebelumnya menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan 253 lainnya ditangkap serta dibawa ke Gaza sebagai sandera, menurut laporan Israel.
Perang yang berlangsung telah menyebabkan kehancuran di Gaza, menewaskan lebih dari 42.500 warga Palestina, dengan sekitar 10.000 korban lain diperkirakan terjebak di bawah reruntuhan, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Di kamp Al-Maghzai, serangan Israel menewaskan 11 orang, dan serangan lain di kamp Nuseirat mengakibatkan empat orang tewas. Lima orang tewas dalam dua serangan terpisah di Khan Younis dan Rafah, sementara tujuh warga Palestina tewas di kamp Shati di Gaza utara.
Pada Jumat (18/10) malam, 33 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas dan 85 lainnya terluka dalam serangan Israel yang menghancurkan tiga rumah di Jabalia. Militer Israel menyatakan tidak mengetahui insiden tersebut.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah