J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Pemerintah Indonesia terus berupaya mempercepat pengembangan ekonomi digital untuk meningkatkan daya saingnya, baik di tingkat regional maupun global. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dilakukan untuk membangun infrastruktur digital, memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), mencetak sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, dan meningkatkan keamanan digital di Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga mendukung ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) sebagai langkah untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia di tingkat regional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia memanfaatkan AI untuk berbagai sektor, seperti manufaktur Industri 4.0, pengembangan sektor kesehatan, blockchain, machine learning, dan berbagai sektor produktif lainnya yang mendorong pertumbuhan ekonomi. “Indonesia memiliki peluang pertumbuhan non-linier melalui sektor digital, yang hanya bisa tercapai melalui digitalisasi dan penerapan AI untuk meningkatkan produktivitas,” ungkap Airlangga dalam acara Alibaba Cloud Developer Summit 2025 di Jakarta, Selasa (21/1).
Secara global, AI diproyeksikan memberikan kontribusi sebesar USD 15,7 triliun terhadap perekonomian dunia pada tahun 2030, yang terdiri dari USD 6,6 triliun dari peningkatan produktivitas dan USD 9,1 triliun dari konsumsi. Indonesia, yang menempatkan konsumsi sebagai pilar perekonomian, terus mendorong AI sebagai pendorong utama ketahanan ekonomi.
Menko Airlangga juga menyatakan pentingnya pengembangan AI yang didukung oleh pusat data, yang bergantung pada pengembangan semikonduktor. Indonesia bahkan telah menjadi negara pertama yang menyelesaikan penilaian kesiapan AI menggunakan Readiness Assessment Methodology dari UNESCO.
“Indonesia memiliki tonggak sejarah dalam penerapan AI dan berpotensi menjadi pusat data regional yang kuat. Beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jawa Barat dan Batam, sudah dibangun sebagai Kawasan Ekonomi Khusus untuk data center,” jelasnya.
Pemerintah juga fokus pada pengembangan talenta digital Indonesia, dengan target menghasilkan sekitar 500.000 generasi muda melek digital setiap tahunnya, termasuk ahli di bidang AI. Airlangga mengapresiasi Alibaba yang mendukung Indonesia dalam mengadakan pelatihan digital dan memilih negara ini sebagai tuan rumah acara tahunan Alibaba Cloud. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan memperkuat hubungan antar pemangku kepentingan.
“Indonesia juga sedang mengembangkan sertifikasi kebijakan AI dan proyek percontohan Indonesia-Singapura melalui TechX, yang memberikan peluang bagi para profesional muda,” tambah Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan pentingnya keamanan digital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital. “Tidak ada ekonomi digital tanpa keamanan digital. Keamanan digital sangat vital dalam pengembangan ekonomi digital,” pungkasnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Edwin Hidayat Abdullah, Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Theo Sutarto, dan President of Alibaba Cloud International Selina Yuan.
Editor: Agung