
J5NEWSROOM.COM, Lebih dari seminggu setelah China dan Filipina mencapai kesepakatan untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan, Filipina kembali menuduh kapal penjaga pantai China melakukan serangan baru dan menunjukkan “gerakan agresif.” Para pengamat menilai bahwa peningkatan tekanan ini merupakan bagian dari upaya Beijing untuk menguji sejauh mana Amerika Serikat akan mendukung Filipina di bawah pemerintahan baru AS.
Menurut Ja Ian Chong, ilmuwan politik dari Universitas Nasional Singapura, China ingin melihat seberapa jauh mereka dapat menekan Filipina dalam situasi politik global yang baru. Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X pada Sabtu, 25 Januari 2025, penjaga pantai Filipina melaporkan bahwa dua kapal Biro Perikanan Filipina menghadapi tindakan agresif dari tiga kapal penjaga pantai China saat menuju Sandy Cay untuk melakukan riset ilmiah kelautan pada Jumat lalu.
Video yang dirilis oleh Filipina menunjukkan kapal besar penjaga pantai China bergerak hanya beberapa meter dari kapal Filipina, sementara video lain memperlihatkan helikopter China melayang di atas dua perahu karet yang membawa awak Filipina. Juru bicara penjaga pantai Filipina, Jay Tarriela, mengatakan bahwa akibat insiden ini, kapal-kapal Filipina terpaksa menunda riset ilmiah mereka karena tindakan yang ia sebut sebagai “sikap perundungan yang terus berlanjut dan pengabaian terhadap keselamatan” oleh penjaga pantai China.
Editor: Agung