J5NEWSROOM.COM, Kamp pengungsian Shuafat di Yerusalem timur menghadapi tantangan besar terkait keberlangsungan layanan yang diberikan oleh UNRWA (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina). Dengan adanya undang-undang yang disahkan Israel pada Oktober lalu, yang melarang UNRWA beroperasi di wilayah Israel dan melarang pejabat Israel berhubungan dengan badan tersebut, banyak layanan yang disediakan oleh UNRWA, seperti pendidikan, layanan medis, dan pengumpulan sampah, kini terancam hilang.
Penduduk Shuafat, yang sangat bergantung pada layanan ini, mengungkapkan bahwa penutupan UNRWA akan berdampak besar, karena badan tersebut telah menjadi sumber utama bagi mereka untuk mendapatkan layanan dasar. Dengan berlakunya undang-undang tersebut pada Kamis mendatang, dampaknya akan langsung terasa di Yerusalem timur, yang sudah dianeksasi oleh Israel, serta di wilayah Tepi Barat dan Gaza, di mana UNRWA memberikan bantuan kepada lebih dari dua juta orang.
Sementara Israel mengkritik UNRWA dengan alasan bahwa badan tersebut memperpanjang status pengungsi Palestina, banyak penduduk yang menganggap UNRWA sebagai penyedia layanan penting yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di tengah kesulitan.
Editor: Agung