![](https://j5newsroom.com/wp-content/uploads/2025/02/TAHAN-PANGAN-PRABOWO-1024x582.jpg)
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Presiden Republik Indonesia sekaligus Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya kekuatan pertahanan dalam menjaga kedaulatan negara. Hal ini disampaikan Presiden dalam pengarahan kepada para Komandan Satuan (Dansat) TNI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 7 Februari 2025.
Presiden Prabowo menyampaikan, untuk melindungi negara, tidak cukup hanya dengan niat baik, kata-kata, atau tulisan. “Kekuatanlah yang menjadi kunci perlindungan negara. Sebuah negara yang ingin merdeka dan sejahtera harus memiliki kekuatan untuk melindungi diri dan kekayaan alamnya,” tegasnya di hadapan para komandan dari berbagai matra TNI.
Kepala Negara mengingatkan bahwa para pendiri bangsa telah menekankan perlindungan rakyat sebagai tujuan utama negara, sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. “Para pendiri bangsa yang berjuang melawan penjajahan sudah sejak awal menentukan bahwa fungsi negara pertama adalah perlindungan, yang berarti pertahanan,” ungkap Presiden Prabowo.
Presiden juga menyoroti kenyataan bahwa negara-negara besar yang tidak memiliki sistem pertahanan yang kuat bisa runtuh, seperti yang terlihat dalam berbagai konflik global. “Beruntung kita telah bisa menjaga NKRI selama lebih dari 30 tahun tanpa terlalu terlibat dalam konflik yang mengundang invasi dari negara lain,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melaporkan bahwa pengarahan ini dihadiri oleh 1.004 perwira menengah dan tinggi dari berbagai matra TNI, dengan pangkat mulai dari mayor hingga jenderal berbintang empat. Jenderal Agus juga mengapresiasi perhatian Presiden terhadap pengembangan TNI, termasuk pembentukan Batalyon Teritorial dan peningkatan jumlah Batalyon serta modernisasi alutsista.
“TNI akan terus berkomitmen dan loyal untuk mendukung program prioritas nasional, khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan tidur di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Panglima TNI.
Sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan, TNI juga telah meningkatkan operasi pengamanan perbatasan yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dan perdagangan manusia. Selain itu, TNI terus memperkuat diplomasi militer melalui kerja sama regional, latihan bersama, dan operasi bantuan kemanusiaan.
“Diplomasi ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan multilateral, serta menciptakan stabilitas kawasan,” ujar Panglima.
Acara pengarahan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat visi pertahanan nasional dan menegaskan komitmen Presiden Prabowo dalam membangun TNI yang lebih profesional, responsif, dan modern dalam menghadapi tantangan masa depan.
Editor: Agung