Sajak Sajak Muchid Albintani

Sambut Ramadhan

Ramadhan Pura Pura

Ramadhan menyamar
dengarnya pura pura
tersebab hilal melarikan senja
manakala hisab dan rukyah
saling mendahului terkadang
sikut menyikut tak seirama
tak seperti orde yang lama
tapi baru

Sementara di ujung barat tenggara
ada penguasa yang ingin menang
sendiri kemenangan yang tak ingin
disedekahkan pada yang lain
hobinya monopoli sampai edisi limited
dalam ‘new world order’ satu kendali
tanpa yuan rubel dinar-dirham
apalagi rupiah

Pada ujung timur hampir ke tengah
dua entitas saling memamah yang
masih turunan kakek Ibrahim
satu dna berbeda nenek buyut
yang katanya sama berideologi samawi

Ramadhan tahun ini sungguh
memang pura pura ketika
klaim para ustadz yang tak paham
pesan tersumbat seolah terputus jika
kitab itu bukan untuk umat  dalam
linkage ummatun-wahidah manusia
jika angka satu tujuh belas puncak preambule  

tersibak misteri malam likuran yang lailatur kadar
tak akan ada lagi lari terbirit
dari negeri termakan sumpah
dari kalimat karomah itu:

” atas berkat rahmat Allah ….”

Pada dua ribu tiga puluh
kalimat karomah itu
akan hilang dihisap pun  dirukyah
kaum hedon munafiqun.

Pulau Batam, Akhir Sya’ban 1446 H

Ramadhan Energi dan Waktu

Seharusnya jarum jam berputar
dari kiri ke kanan
bukan kanan menuju kiri
seperti mereka mengitari
rumah hikmah berjubah hitam itu

Siapa nyana batu hitam itu menjadi suci
disucikan bukan hikmah warnanya
yang berubah dari putih melegam hitam
melain taqlid buta berkiblat dongeng sejarah
jika batu hitam itu
batu itu bagian
dari rukun tak bersyarat

Padahal rukun syarat
adalah energi yang tak berkarakter
kekal lagi dalam perubahan
menjadi cahaya panas
dingin bergetar bersinar gelap

Energi tak lagi bersahabat waktu
manakala mukjizat terganti karomah
dalam demi waktu yang puncanya
tetap tak tersibak misteri satu dan tujuh
menjadi tujuh belas:

“bacalah, bacalah,  bacalah”.

Pulau Batam, Akhir Sya’ban 1446 H

Ramadhan Oplosan

Aku khawatir
mesti tak kaget
jika mereka
sedang sudah berlangsung
bermufakat jahat makar
ingin mengoplos Ramadhan
seperti pertalite
pura pura pertamax dua sembilan
atau danantaru menuju tirai bambu?

Pulau Batam, Akhir Sya’ban 1446 H