
J5NEWSROOM.COM, Samarinda – Selasa siang yang tenang di Kota Samarinda berubah menjadi momen penuh makna bagi Dr Aqua Dwipayana, pakar komunikasi dan motivator nasional. Di sela kesibukan lawatan panjangnya, ia menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi ke Kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur (Kejati Kaltim), Selasa, 2 September 2025. Tujuannya: bertemu dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, Dr Supardi.
Yang terjadi lebih dari sekadar pertemuan dua profesional. Diskusi hangat yang berlangsung di ruang kerja Kajati itu menjelma menjadi ruang tausiah dan perenungan. Padahal, keduanya baru pertama kali bersua.
“Saya merasa seperti sudah lama kenal dengan beliau. Energinya tulus, menyambut hangat, dan langsung mengalir diskusinya. Ini bukan obrolan biasa, ini ilmu kehidupan,” ujar Dr Aqua, mengawali ceritanya usai pertemuan.
Kehadiran Asisten Pembinaan Kejati Kaltim, Dr Henriyadi W. Putro, turut melengkapi suasana. Ia ikut menyimak dan merekam dalam-dalam setiap kalimat yang disampaikan sang Kajati. Dr Supardi, yang dikenal publik sebagai mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, bukan hanya seorang jaksa dengan rekam jejak penegakan hukum yang panjang, tetapi juga seorang yang fasih dalam nilai-nilai spiritual Islam.
Sepanjang pertemuan, ia mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis dengan lancar, nyaris tanpa jeda atau catatan. Semua mengalir dari ingatan dan keikhlasan.
“Yang disampaikan Pak Supardi itu semuanya ‘daging’ dan penuh ‘gizi’. Saya merasa mendapat bekal rohani dan mental yang luar biasa. Insya Allah, saya akan terus belajar kepada beliau,” ujar Dr Aqua serius.
Perjalanan jauh Dr Aqua dari Surabaya ke Samarinda, yang dalam agenda utamanya adalah memberikan motivasi dan memperkuat komunikasi di berbagai lembaga, terasa seperti mendapat bonus tak terduga. Silaturahmi yang ia rencanakan singkat, justru memberikan kesan yang membekas.
Baginya, ini bukan soal pertemuan dua tokoh, melainkan perjumpaan dua insan yang saling menguatkan dalam ranah spiritual dan intelektual. Ia menyebutnya sebagai “rezeki tak terduga”.
“Saya bersyukur bisa bersilaturahmi dengan Pak Supardi. Banyak hal yang bisa saya renungkan dan pelajari dari beliau. Ini adalah perjalanan yang penuh berkah. Alhamdulillah,” tuturnya.
Tak hanya pembahasan agama yang menyentuh, perbincangan keduanya juga menyinggung soal kepemimpinan, integritas, serta tantangan etika dalam menjalankan profesi di era yang terus berubah. Keduanya berbagi pengalaman dari dunia yang berbeda: satu dari ruang sidang dan pengawasan hukum, satu lagi dari panggung motivasi dan komunikasi publik. Namun keduanya bertemu dalam nilai yang sama: kejujuran, tanggung jawab, dan kebermanfaatan bagi orang lain.
Kajati Kaltim Dr Supardi memang dikenal luas sebagai pribadi yang tegas, namun tetap bersahaja. Di kalangan internal, ia dihormati karena kedalaman ilmu agamanya dan ketegasan dalam memimpin. Ia memandang jabatan sebagai amanah yang kelak dipertanggungjawabkan, tidak hanya di dunia, tapi juga di hadapan Sang Khalik.
Dalam diskusi itu, Dr Supardi tidak sekadar menyampaikan ceramah. Ia berbicara dengan hati. Tentang pentingnya menjaga niat, menjaga lisan, serta bagaimana seorang pemimpin harus hadir sebagai pelayan, bukan yang dilayani.
Dr Aqua mencatat setiap pesan itu dalam hati. Sebagai motivator yang telah berkeliling ke ratusan instansi di Indonesia, ia jarang menemukan sosok seperti Dr Supardi—seorang penegak hukum yang ucapannya sarat hikmah, dan tindakannya mencerminkan akhlak yang kokoh.
Editor: Agung

