Beruntungnya Rakyat Kepri Punya Gubernur Ahli Khutbah Jumat Tanpa Teks

Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Syiah Kuala, Jodoh Batam. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM — MENYIMAK khutbah Jumat yang disampaikan Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad di Masjid Syiah Kuala Jodoh Batam, ‎5 ‎August ‎2022 lalu, semakin menyakinkan saya bahwa Gubernur Ansar memang seorang ustadz. Bagaimana khutbahnya? Berikut catatan wartawan J5NEWSROOM.COM, Abdul Hakim.

Sepuluh menit sebelum masuk waktu dhuhur, pengurus Masjid Syiah Kuala menyampaikan pengumumkan kegiatan masjid. Mulai dari kegiatan dakwah, pendidian dan kemasyarakatan, sampai dengan kegiatan pembangunan masjid. Memang, hingga saat ini masjid kebanggaan masyarakat Aceh di Batam itu masih dalam proses pembangunan.

Lalu, pengurus masjid menyampaikan, posisi keuangan masjid yang ternyata masih terhutang pembelian bahan bangunan sebesar Rp 7,5 juta. “Alhamdulillah, kita mendapat bantuan dari Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad sebesar Rp 10 juta. Sehingga, saldo kas pada hari ini sebesar Rp 2,5 juta,” kata pengurus masjid mengumumkan.

Saat itu, Gubernur Ansar bersama dengan Ketua Paguyuban Permasa (Persatuan Masyarakat Aceh) Provinsi Kepri, Tengku Nangro dan para tokoh masyarakat Aceh lainnya telah tiba dan duduk di shaf pertama.

Setelah itu, alarm jam masjid berbunyi menunjukkan telah masuk waktu sholat dhuhur. Muadzin pun mengumandangkan adzan pertama. Setelah itu, sebagian jamaah berdiri untuk sholat qobliah Jumat. Kemudian, bilal berdiri menyampaikan hadis peringatan kepada para jamaah agar menyimak dengan sungguh sungguh khutbah Jumat, sambil memegang tongkat.

Kemudian, bilal menyerahkan tongkat kepada khotib sholat Jumat, Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad. Dia mengenakan baju putih lengan panjang, celana dan peci hitam. Karena seusai sholat Jumat, Ansar langsung akan menghadiri pertemuan lain di kawasan Tanjungpiayu Batam.

Seusai bilal mengumandangkan adzan kedua, khotib pun mulai menyampaikan khotbahnya. Ternyata, benar kabar yang beredar di masyarakat Kepri selama ini, Gubernur Ansar saat khutbah Jumat tidak pakai teks.

Ansar tidak membawa kertas contekan sama sekali. Baik untuk menyampaikan rukun khutbah Jumat, maupun untuk membaca dalil Quran dan hadis. Semuanya, disampaikan langsung. Ansar benar benar hafal.

Untuk memastikan kebenaran isi khutbah Jumat Gubernur Ansar, saya pun mengeluarkan handphone untuk merekam semua isi ceramahnya. Berikut ini, transkrip lengkap khutbah Jumat Gubernur Ansar, tanpa diedit. Hanya, mengisi titik, koma dan alenia saja.

Puji dan syukur marilah kita sampaikan kehdairat Allah SWT azza wajalla, ucapkan kalimat alhamdulillahirabil alamin, shalawat teriring salam marilah kita hadiahkan ke hadapan junjungan alam nabi besar Muhammad SAW, Allahuma sholli ala sayidina Muhammad wa’ala ‘ali sayidina Muhammad.

Selanjutnya di hari Jumat yang baik ini, marilah bersama-sama kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita ke hadirat Allah SWT denga sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kita sekali-kali mengakhiri kehidupan ini kecuali dalam keadaan iman dan Islam.

Kaum muslimin, sidang Jumat yang dimuliakan Allah SWT, judul khutbah kita dihari Jumat ini adalah “Eksistensi Manusia”. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah SWT dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah lainnya.

“Laqod kholaqnal isnana fi ahsani taqwiim”, tidaklah aku ciptakan, kata Allah, manusia itu kecuali dalam sebaik-baik bentuk. Malaikat itu Allah ciptakan dari cahaya, Allah berikan akal tapi tidak Allah berikan nafsu, maka wajar kalau malaikat adalah makhluk yang paling taat dan patuh di hadapan Allah SWT.

Manusia, Allah yang ciptakan dan Allah berikan akal, tetapi juga Allah juga berikan nafsu. Sehingga di dalam hidupnya, manusia biasa berputar dalam dua hal ini. Kadang kala ketika akalnya angkuh dan berada di atas mengendalikan nafsunya, saat itu kadang kala manusia tidak ubahnya seperti malaikat meskipun kodratnya manusia.

Tetapi kadang kala ketika nafsunya mengatasi akalnya lebih daripada akalnya, maka kadang kala manusia tidak ubahnya seperti hewan atau binatang. Begitu sebenarnya Allah ciptakan manusia ini bahkan dengan kelengkapan-kelengkapan tubuh yang sempurna, Allah tinggikan derajat harta dan martabat manusia, sehinggan Allah katakan manusia sebagai khalifah pemimpin-pemimpin di muka bumi Allah ini.

Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Syiah Kuala, Jodoh Batam. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

Allah titipkan harta dan martabat begitu tinggi kepada manusia, Allah berikan kelengkapan-kelengkapan tubuh yang begitu luar biasa. Orang bijak mengatakan, karena lengkapnya tubuh manusia ini, manusia tidak ubahnya seperti satu pemerintahan dalam suatu negara.

Kaki selalu dihubungkan dengan menteri perhubungan, tangan diibaratkan seperti menteri pertahanan, karena biasanya tangan digunakan sebagai alat vital kita untuk mempertahankan diri, kemudian mulut diibaratkan dengan menteri komunikasi dan informasi.

Kemudian, mata selalu diibaratkan dengan menteri research and technology, karena dengan mata kita mengamati hal kehidupan ini, kemudian hidung dan telinga selalu diibaratkan dengan Badan Intelijen Negara, yang mengamati kehidupan ini.

Kemudian kepala dan hati selalu diibaratkan sebagai Mahkamah Agung atau bahkan Mahkamah Konstitusi, karena biasanya di kepala dan hati ini tempat kita mengumpul, menilai dan menentukan apa-apa yang harus kita kerjakan dan apa yang harus kita hindarkan.

Begitu mulianya manusia di hadapan Allah begitu tingginya harta dan martabat manusia di hadapan Allah SWT, begitu sempurnanya Allah ciptakan manusia ini, akan tetapi Allah ingatkan manusia jika manusia tidak bisa mempertahankan harta dan martabat serta kemuliaannya yang aku titipkan kepadanya, kata Allah, maka Aku akan jatuhkan harta dan martabat itu manusia itu ke lembah yang paling hina sekali.

Di dalam al Quran surat al A’raf ayat 179 disebutkan, yang artinya “Dan sesungguhnya kami jadikan neraka jahannam kebanyakan isinya dari jin dan manusia, mereka punya hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka punya mata tapi tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah, mereka punya telinga tapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah, mereka ini sama dengan hewan dan binatang bahkan lebih sesat dari hewan dan binatang.”

Begitu Allah jatuhkan harta dan martabat manusia itu ke dalam lembah yang paling rendah, sekali ketika manusia tidak mampu mempertahankan titipan Allah berupa kemuliaan berupa harta benda titipan.

Sementara makhluk-makhluk ciptaan Allah yang lain yang Allah ciptakan tidak sesempurna manusia saja tetap bersyukur di hadapan Allah SWT. Sujud mereka di hadapan Allah di dalam quran surat An-nur Allah berfirman, artinya, “dan sesungguhnya apa-apa yang ada di langit dan di bumi kata Allah bersujud dan bertasbih di hadapan Allah SWT”.

Kalau burung dengan mengembangkan sayapnya sesungguhnya Allah maha mengetahui apa-apa yang mereka kerjakan, makhluk-makhluk bertasbih tidak sesempurna manusia saja, tau beryukur dan bertasbih bersujud dihadapan Allah SWT. Apalagi kita manusia yang sudah diberikan kesempurnaan oleh Allah SWT kadang-kadang kita ingkar dihadapan Allah SWT.

Maka kaum muslimin sidang Jumat rohimahkumullah, melalui khutbah mimbar Jumat yang baik ini, para khotib selalu mengingatkan kepada kita semua bahwa dalam hidup ini kita mesti dan mampu menginstropeksi diri kita masing-masing, kita mampu bermuhasabah, mengukur dan menilai diri kita masing-masing karna hanya kita yang mengetahui siapa diri kita sesungguhnya.

Kalau ada dari kita mungkin yang sudah jauh berjalan di luar dari rel-rel yang sudah Allah tetapkan, Allah titipkan kepada kita maka saatnya kita back to basic, kembali kedasarnya kembali kepada Allah, kembali kepada ajaran-ajaran Allah SWT.

Itu perlunya kita bermuhasabah, walaupun kita yakini bahwa kita manusia yang dhoif, manusia yang lemah, yang punya segala keterbatasan. Tapi Allah tentu juga berikan kita pikiran dan akal serta nafsu serta hati untuk kita gunakan untuk menilai itu semua, biar kita tetap berjalan di atas rel-rel titipan ini, untuk mempertahankan kemuliaan yang luar biasa yang Allah titipkan kepada kita.

Maka mari kita bersama-sama kita bangun semangat kita untuk itu semua menjadi hamba-hamba Allah terbaik yang ada pada muka bumi Allah, hamba-hambah Allah yang hadir bersama-sama orang, orang merasa tenang bahagia dengan kehadiran kita, ketika kita pergi meninggalkan dunia ini orang mengiringi kepergian kita dengan tangisan dan air mata,jangan kita menjadi orang yang ketika kita hadir di tengah-tengah orang di muka bumi Allah, orang merasa resah gelisah dan ketakutan.

Ketika kita pergi meninggalkan dunia orang merasa kangen dan gembira kepergian kita. Bermuhasabah saling ingat-mengingat, nasihat menasihati dengan kebenaran dan kebesaran Allah karena tidak ada manusia yang sempurna, semua kita manusia punya kekurangan, tapi kita musti bersungguh-sungguh mempertahankan kemuliaan yang Allah titipkan kepada kita semua.

Mari kita berencana di dalam hidup kita, kita internalisasi nilai-nilai kebaikan hidup kita di tengah-tengah masyarakat kita, keluarga kita, agar kita menjadi hamba-hamba Allah yang berkualitas, hamba Allah yang selalu senantiasa mengandung kebaikan dalam kehidupannya agar kita mampu mempertahankan kemulian Allah titipkan.

Jadilah kita semua orang-orang yang bersyukur yaitu orang-orang yang amal kebajikannya di masa depan lebih baik dibandingkan dengan amal-amal di masa lalu. Jangan kita jadi orang yang merugi, orang-orang yang tidak move on yang dari waktu ke waktu gitu-gitu saja kualitas imannya dan na’udzubillah, jangan kita menjadi orang-orang yang celaka yaitu orang-orang yang amalnya kebaikannya hari ini dan kedepannya lebih buruk dbanding amal-amal di masa lalu.

Bangunlah semangat optimisme Allah beirikan itu semua kepada kita untuk berfikir, bekerja untuk menuju sukses dalam hidup kita semua, jauhkan segala penyakit-penyakit psikologis dari kehidupan kita tidak sedikit hari ini umat Islam yang depresi keputus asaan.

Tidak sedikit hambatan-hambatan yang memilukan hati kita, anak membunuh orang tuanya, orang tua menghabisi nyawa anaknya, tidak sedikit terjadi tragedi-tragedi pembunuhan, pelecehan dan berbagai semua itu dikarnakan karna kondisi spriritual kita hari ini.

Maka kita kembali kepada Allah back to basic, pertahankan kemuliaan yang Allah titipkan kepada kita semua, mudah-mudahan Allah memudahkan kehidupan-kehidupan kita menjadi hamba-hambanya yang di dalam hidup ini senantiasa mendapatkan keberkahan-keberkahan, amin amin ya rabbal alamin.

Demikian khutbah yang singkat ini semoga ada manfaat dan motivasi kepada kita semua untuk terus membangun semangat optimisme untuk menuju kehidupan-kehidupan yang lebih baik.*