Diskusi Santai J5NEWSROOM.COM dengan Guru Besar Universiti Kebangsaan Malaysia

Ngopi santai dengan Prof. Agus dan putranya, Tengku Nasril di Momo Cafe Harbour Bay Jodoh Batam. (Foto: Dok J5NEWSROOM.COM)

SELASA, 22 November 2022, menjadi hari spesial bagi Majalah Siber Indonesia, J5NEWSROOM.COM dan rakyat Malaysia. Loh, apa hubungannya? Karena, pada hari itu, rakyat Malaysia sejak pagi sudah menunggu datangnya pukul 14.00 waktu Kuala Lumpur. Itulah deadline, raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah akan mengumumkan siakah ‘the next PM Malaysia.

Di saat yang sama, tapi di tempat yang berbeda, Pemimpin Redaksi Majalah Siber Indonesia, J5NEWSROOM.COM, Saibansah Dardani dan anggota Dewan Redaksi, Zamzami A Karim juga menunggu pukul 13.00 WIB, tiba. Kami berdua menunggu datangnya waktu pukul 14.00 waktu Kuala Lumpur itu di tepi laut, Harbour Bay Jodoh Batam. Selisih waktu 1 jam, antara Kuala Lumpur dan Batam.

Kami kedatangan dua orang tamu spesial, Prof. Datok Dr. Mohd. Agus Yusoff guru besar Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan zuriat kerabat Kesultanan Kedah, Tengku Nasril yang juga seorang dosen ilmu politik di Universiti Teknologi MARA (UiTM). Seharian, kami berempat berdiskusi tentang politik Malaysia di tiga tempat.

Berempat kami terus diskusi dan mencoba meneropong, kiranya apa keputusan yang akan diambil oleh Agong, raja Malaysia. Karena memang hasil pemilu ke-15 Malaysia itu tidak menghasilkan pemenang dengan suara 50 persen plus 1.

Koalisi Pakatan Harapan, yang dipimpin Anwar, hanya meraup 82 kursi parlemen. Mengungguli rivalnya, koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin mantan PM Muhyiddin Yassin meraup 73 kursi parlemen. Tapi, tidak ada yang mencapai 50 persen plus 1.

BACA JUGA: Anggota Dewan Redaksi J5NEWSROOM.COM Ikuti Program Penyegaran Ahli Pers

Sejak kami mulai sejak di kedai kopi Bandara Hang Nadim Batam, pukul 11.30 WIB. Lalu, lanjut makan siang di Restoran Sederhana Harbour Bay, hingga bergeser ngopi santai di Momo Cafe, masih di Harbour Bay, kami terus bicara politik Malaysia. Karena mereka bertiga, termasuk Zamzami A Karim, juga seorang dosen ilmu politik dan pengamat politik terkemuka di Provinsi Kepri. Sehingga, betapa nuansa diskusi kami hari itu, tidak bergeser dari politik ke politik. Politik Malaysia ke politik di Indonesia.

Uniknya, Prof. Agus yang memang sahabat karib Anwar Ibrahim itu, beberapa kali tak kuasa menahan linangan air mata. Terutama, saat berbicara mengenai perjuangan Anwar Ibrahim dalam perjalanan karir politiknya. Mulai dari menjadi orang kepercayaan mantan PM Mahathir Mohammad, lalu beberapa kali ‘ditelikung’-nya. Bahkan, sampai satu dasawarsa harus mendekam di penjara, hingga hari ini, saat rakyat Malaysia, menunggu titah raja.

Makan siang di Restoran Sederhana dengan Prof. Agus dan putranya, Tengku Nasril di Momo Cafe Harbour Bay Jodoh Batam. (Foto: Dok J5NEWSROOM.COM)

Ya, hanya titah rajalah yang dapat memutuskan, siapa yang bakal menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10 itu. Apakah Anwar Ibrahim atau Muhyiddin Yassin, mantan PM Malaysia ke-9. Diskusi santai dengan Prof. Agus, suasana bercampur-campur, antara gembira melepas tawa sambil memandang laut lepas ke Singapura, dengan derai air mata yang tiba-tiba meleleh di sudut mata Prof. Agus.

Waktu berlalu. Pukul 13.00 WIB, tiba. Tidak ada pengumuman apa pun dari Istana Kerajaan Malaysia. Deadlock. Raja belum mengambil keputusan. “Memang benar-benar sulit. Semua terpulang kepada Agong,” ujar Prof. Agus.

BACA JUGA: Sempena 77 Tahun Indonesia Merdeka, Majalah Siber Indonesia, J5NEWSROOM.COM Hadir untuk Mencerdaskan & Mencerahkan

Sampai pagi ini, pukul 09.46 WIB, Prof. Agus mengirim pesan singkat via WA ke saya.

“In Shaa Allah, petang ini selesai dan lantik pm baru”

“In Shaa Allah Anwar Ibrahim”

Mendapat japri itu, saya hanya mengucapkan, alhamdulillah. Selamat Prof.

Ternyata, selain sebagai analis politik Asia Tenggara dari UKM Malaysia, Prof. Agus juga beberapa kali menulis kajian yang telah terbit di sejumlah jurnal ilmiah.

Di antaranya adalah yang berjudul, “Politik Lokal di Indonesia: Dari Otokratik ke Reformasi Politik”, “Pilkada dan Pemekaran Daerah dalam Demokrasi Local di Indonesia: Local Strongmen dan Roving Bandits” atau “Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih: Analisis Pemilihan Presiden 2009 di Indonesia”.

Serta masih banyak hasil penelitian dan kajiannya yang lain, tersebar di berbagai jurnal, di antaranya, Academic Journal of Interdisciplinary Studies dan Jurnal Kajian Politik, dan Masalah Pembangunan.

Ternyata benar, japri yang dikirim Prof. Agus ke WA saya. Siang ini, Kamis, 24 November 2022 waktu Kuala Lumpur, Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Malaysia, Ahmad Fadil Shamsuddin, mengumumkan, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menyetujui penunjukan Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Selamat!
Sekali lagi, selamat bagi rakyat Malaysia, jiran kami di Batam.*