Ratusan Warga Gaza Sambut Bantuan yang Dijatuhkan dari Pesawat

Warga Palestina antre untuk mendapatkan pembagian makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, 23 Februari 2024. (Foto: voaindonesia)

J5NEWSROOM.COM, Jalur Gaza – Sejumlah pesawat menjatuhkan berkotak-kotak bantuan ke Kota Rafah dan Khan Younis, hari Selasa (27/2), di mana ratusan warga Palestina berkumpul untuk mencoba mendapatkan bantuan yang dijatuhkan dari langit di atas Jalur Gaza.

Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar dan Prancis menjatuhkan berton-ton bantuan kemanusiaan di atas Gaza, kata militer Mesir.

Sebagian besar bantuan kemanusiaan untuk Gaza dikirim melalui pintu perbatasan Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

PBB mengatakan sebanyak 138 truk bantuan memasuki Jalur Gaza hari Selasa.

Lembaga-lembaga bantuan mengaku menghadapi proses pemeriksaan yang rumit yang pada akhirnya hanya memungkinkan sedikit bantuan untuk masuk ke Gaza meski kebutuhan di sana sangat besar. Israel mengatakan pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk alasan keamanan.

Badan-badan PBB dan berbagai lembaga bantuan mengatakan bahwa kekerasan yang terus terjadi, penolakan militer Israel untuk memfasilitasi pengiriman bantuan dan kekacauan di Gaza semakin mempersulit masuknya bantuan ke wilayah kantong itu.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pekan lalu pihaknya menangguhkan pengiriman pangan ke wilayah Gaza utara yang terisolasi, di mana menurut badan anak PBB seperenam anak di sana menderita gizi buruk akut.

Laporan PBB Desember lalu mengemukakan bahwa seperempat populasi Gaza, yang secara keseluruhan berjumlah 2,3 juta jiwa, kelaparan.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 29.700 orang, yang sebagian besarnya perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas. Kementerian itu tidak memisahkan mana korban dari kalangan petempur, mana dari warga sipil.

Sejauh ini, satu-satunya gencatan senjata dalam perang itu terjadi pada November 2023, di mana sebanyak sekitar 100 sandera yang ditahan Hamas dibebaskan – sebagian besarnya perempuan, anak-anak dan warga asing – sebagai imbalan untuk pembebasan sekitar 240 orang Palestina yang ditahan Israel.

Sekitar 130 sandera Israel masih berada di Gaza, tapi Israel menyebut sekitar seperempatnya telah tewas. 

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah