J5NEWSROOM.COM, Damascus – Penguasa baru Suriah, Sabtu (20/12), menunjuk Murhaf Abu Qasra, tokoh terkemuka dalam pemberontakan yang menggulingkan Bashar al-Assad, sebagai menteri pertahanan dalam pemerintahan sementara.
Abu Qasra, yang juga dikenal dengan nama samaran Abu Hassan 600, merupakan tokoh senior dalam kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan memimpin operasi yang berhasil menggulingkan Assad bulan ini. Menurut sumber resmi, ia memainkan peran penting dalam berbagai operasi militer selama revolusi Suriah.
Restrukturisasi Pemerintahan Baru
Kantor berita pemerintah SANA melaporkan bahwa pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa, membahas pembentukan institusi militer baru dalam pertemuan dengan berbagai faksi bersenjata pada Sabtu. Dalam foto yang dirilis SANA, Abu Qasra terlihat duduk di sebelah Sharaa, yang juga dikenal dengan nama samaran Abu Mohammed al-Jolani.
Perdana Menteri Mohammed al-Bashir menyatakan kementerian pertahanan akan direstrukturisasi dengan melibatkan mantan faksi pemberontak dan perwira yang membelot dari tentara Assad. Bashir, yang sebelumnya memimpin pemerintahan afiliasi HTS di Provinsi Idlib, akan memimpin pemerintahan transisi selama tiga bulan.
Pada hari yang sama, Asaad Hassan al-Shibani ditunjuk sebagai menteri luar negeri. Shibani, lulusan Universitas Damaskus berusia 37 tahun, sebelumnya memimpin departemen politik pemerintahan pemberontak di Idlib. Penunjukan ini disebut sebagai upaya untuk membangun hubungan internasional yang membawa perdamaian dan stabilitas.
Perjalanan Kelompok Sharaa
Kelompok Sharaa, yang sebelumnya berafiliasi dengan al-Qaeda hingga 2016, telah terkurung di Idlib selama bertahun-tahun sebelum melancarkan serangan besar pada akhir November. Serangan ini menyapu sejumlah kota di Suriah barat hingga mencapai Damaskus, menyebabkan tentara Assad melebur.
Pemberontak berhasil menguasai Damaskus pada 8 Desember, memaksa Bashar al-Assad melarikan diri dan mengakhiri kekuasaan keluarganya selama lebih dari lima dekade.
Sharaa menyatakan bahwa fokus utama pemerintahannya adalah rekonstruksi dan pembangunan ekonomi. Ia juga menegaskan tidak tertarik untuk terlibat dalam konflik baru.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah