Mubahalah
Selamat pagi guntur petir
samudera pun tersenyum tanpa hempasan
menunggu panggilan rindu sangsakala
tatkala sumpah mengelabui alam
pada sore tanpa senyum mentari
Malam pun menjemput kabut kelabu
bersembunyi dalam kilatan cahaya
berharap menutupi kejujuran semua
yang tertera dalam secarik kepalsuan
Ada apa dengan mubahalah
biarkan subuh bisu mengkalkulasi
semua yang terkalkulasi dalam
mujarobat sembari terus berkomat-kamit
tuding menuding ilmiah bukan eksklusif
deteksi jurnalisme standar jujur nurani
Angka lima enam puluhan tahun pada
malam tiga puluh bulan sembilan
biarkan bawah sadar keluarga kakek nenek
mereview ingatan ihwal mubahalah
jangan mengundang murka israfil
pada setiap subuh jumat pekan depan
Mubahalah tak seperti yang selalu terikrar
ibarat sketsa dalam tutur jujur karakter
mengakumulasi satu hurup pun mustahil
tercecer dalam buku besar rakip dan atit
maka mubahalah akan menjadi kamera
mendeteksi lisan merekam lakon
mengaudit bohong setiap kata meluncur
dari bibir, maka mubahalah tidak seperti
telenovela sinetron apalagi
Mubahalah itu nurani tak pernah mati.
Mubahalah juga cermin tak berbayang.
Hari ini, esok entah lusa depan
mubahalah terus bersama kita.
Pekanbaru, September 2022
1