Penghargaan Universal, Menerapkan Standar Tunggal Setiap Berinteraksi dengan Semua Orang

Pakar komunikasi dan motivator nasional, Dr Aqua Dwipayana. (Foto: Net)

Oleh Joko Sudarmawan

MEMBACA tulisan motivator terkemuka, Dr Aqua Dwipayana yang berjudul “Pelajaran Kehidupan: Ketemu Mulai dari Jenderal hingga Warga Binaan”, saya tergelitik untuk berkomentar. Menarik sekali pengalaman yang disampaikan dalam tulisan tersebut.

“Dunia ini panggung sandiwara”, demikian kata Goodbless, salah satu Grup Musik Legendaris pada salah satu bait dari lagunya yang berjudul “Panggung Sandiwara”.

Hal tersebut relevan dengan yang dijumpai Pak Aqua ketika berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Dalam sehari beliau bertemu dengan beragam orang yang latar belakangnya berbeda. Mulai dari jenderal, kepala wilayah, komandan pasukan, hingga warga binaan. Dari level atas, menengah, sampai bawah.

Dari tulisan Pak Aqua, saya tidak pernah menemukan kalimat yang menunjukkan bahwa beliau bersikap membeda-bedakan ketika bertemu setiap orang. Meski latar belakang dan jabatannya tidak sama atau beragam. Tentu hal tersebut merupakan buah dari berbagai ilmu dan ragam pengalaman yang telah dialaminya.

Merasa Nyaman

Terkadang ada orang yang bersikap dengan standar ganda bahkan standar lebih apabila bertemu dengan orang yang profesinya beragam. Apakah itu salah? Pasti yang melakukan hal tersebut memiliki alasan, sehingga bersikap seperti itu.

Melihat realita dan pengalaman selama ini, saya mengamati Pak Aqua selalu menerapkan standar tunggal ketika bertemu dengan beragam orang. Itu wujud nyata sikapnya yang menghargai semua orang secara universal.

Sebagai seorang muslim, Pak Aqua  mencontoh kebiasaan Rasulullah Muhammad SAW yang menerapkan standar tunggal ketika bertemu dengan siapapun. Menghargai setiap orang sehingga semuanya merasa nyaman.

Saya sangat bersyukur karena sudah lama mengenal dan sering mendapatkan ilmu dari Pak Aqua. Sehingga sayapun berupaya untuk mengaplikasikan ilmu tersebut sesuai dengan kemampuan saya, meski tentu relasi saya tidak seluas dan sehebat kenalan beliau.

Pak Aqua sering menyampaikan bahwa beliau hanya memiliki atasan satu-satunya yakni ALLAH SWT. Sehingga sangat wajar Pak Aqua menerapkan ajaran agama dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

Semoga ALLAH SWT senantiasa melimpahkan ridho dan barokahNya untuk Pak Aqua dan keluarga. Juga konsisten membantu sesama dengan ikhlas. Aamiin ya robbal aalamiin…

Marilah kita semua berupaya untuk menerapkan standar tunggal dalam berinteraksi dengan berbagai ragam orang yang kita temui, agar orang lain mengenali kita sebagai pribadi yang hangat dan berkarakter luar biasa. InsyaALLAH kita bisa melakukannya. Mengawali dengan niat baik dan yakin mampu melaksanakannya.

Hari Selasa berseragam gaya maritim.
Pekan bundar tempat menjual beragam nasi.
Dr  Aqua bertemu beragam orang di Kaltim.
Beliau menerapkan standar tunggal dalam berinteraksi.*

Penulis adalah Manajer Account Management Wholesale dan International Business Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) di Jakarta.