J5NEWSROOM.COM, Nepal – Amukan demonstran di Nepal semakin memuncak saat Menteri Keuangan, Bishnu Prasad Paudel, menjadi korban penghinaan publik. Dalam video yang menyebar luas di media sosial, pria tersebut dipaksa telanjang dan dikejar oleh kerumunan demonstran hingga terjebak di sebuah sungai, sementara massa bersorak melihatnya dihina.

Kejadian ini terjadi di tengah gelombang protes yang dipimpin oleh generasi muda (Gen Z), yang marah terhadap kebijakan pemerintah dan kondisi korupsi yang meluas. Aksi keji ini menjadi simbol betapa dalamnya frustrasi publik terhadap elit politik yang dinilai tak hanya lalai, tetapi juga tidak memiliki empati terhadap penderitaan rakyat.

Selain mengekspos kekerasan fisik, peristiwa ini juga menjadi titik balik krisis politik Nepal. Kerusuhan berlangsung bersamaan dengan pembakaran gedung parlemen, pengunduran diri Perdana Menteri, dan penerapan jam malam di ibu kota guna meredam gejolak. Tentara dikerahkan untuk menjaga stabilitas, sementara pemerintah mulai membuka pintu dialog dengan demonstran.

Kondisi ini menunjukkan bahwa perpecahan antara kaum muda dan pemerintahan elite telah mencapai titik kritis. Perlakuan terhadap Menteri Keuangan ini mencerminkan kegagalan sistemik dalam meredam dan mendengarkan aspirasi publik, terlebih saat ketidakadilan ekonomi dan pengangguran menjadi isu terbesar rakyat.

Sementara itu, meski kepemimpinan politik masih dalam kekacauan, masyarakat global menyaksikan momentum ini sebagai ujian bagi demokrasi Nepal. Sorotan internasional kini tertuju pada respons negara terhadap krisis, serta kemampuan institusi untuk menahan diri dan melindungi warganya di tengah kebrutalan yang memicu duka dan kecemasan mendalam.

Editor: Agung