
J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi atas capaian ekspor ke-3 juta unit kendaraan yang dilakukan oleh Toyota Group di Indonesia. Prestasi ini dinilai sebagai tonggak penting bagi industri otomotif nasional sekaligus mencerminkan ketangguhan sektor manufaktur dalam menghadapi persaingan global.
“Toyota Indonesia telah menjadi salah satu motor penggerak industri otomotif nasional. Keberhasilan menembus angka ekspor tiga juta unit menandakan bahwa struktur industri kita semakin kuat dan adaptif terhadap dinamika ekonomi global,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Menurut Menperin, sektor otomotif memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, dengan efek berganda yang signifikan. Pada 2024, nilai tambah bruto dari industri kendaraan bermotor tercatat mencapai Rp180 triliun. Dengan tingkat keterkaitan ke belakang (backward linkage) sebesar 2,07 dan keterkaitan ke depan (forward linkage) sebesar 2,4, industri otomotif diperkirakan memberikan kontribusi lanjutan sebesar Rp804 triliun bagi sektor-sektor lain.
“Industri otomotif tidak berdiri sendiri. Ia menggerakkan mata rantai industri lainnya, mulai dari baja, karet, plastik, logam, hingga transportasi dan logistik,” kata Agus.
Toyota Indonesia disebut telah membina lebih dari 700 perusahaan pemasok, serta menyerap tenaga kerja langsung maupun tidak langsung lebih dari 360.000 orang. Hal ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam konteks keberlanjutan, Kemenperin juga mendorong agar Toyota terus memperkuat komitmen terhadap pengembangan kendaraan ramah lingkungan dan upaya pengurangan emisi karbon. Menperin menegaskan bahwa transformasi menuju industri hijau merupakan bagian penting dari agenda pembangunan industri nasional.
“Pencapaian tiga juta unit ekspor ini bukan hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga momentum untuk mendorong adopsi teknologi hijau. Kita ingin Indonesia tampil sebagai pemain utama dalam pengembangan kendaraan rendah emisi di kawasan Asia,” tuturnya.
Konsistensi Toyota dalam menjaga kualitas produksi dan memperluas pasar ekspor juga mendapat sorotan positif. Hingga saat ini, produk Toyota Indonesia telah menjangkau lebih dari 100 negara.
Presiden Toyota Motor Corporation, Koji Sato, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemangku kepentingan di Indonesia. “Pencapaian ini merupakan bukti atas keandalan talenta dan sistem produksi di Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, pemerintah, mitra, dan seluruh pihak yang telah mendukung selama lebih dari lima dekade,” ujarnya.
Ke depan, lanjut Sato, Toyota akan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D), sekaligus basis ekspor untuk kawasan Global South.
Dalam ekosistem produksi, Toyota Indonesia menggandeng lebih dari 240 pemasok lokal Tier-1, serta lebih dari 520 pemasok Tier-2 dan Tier-3. Sinergi ini tidak hanya memperkuat rantai pasok nasional, tetapi juga mendorong tumbuhnya industri kecil dan menengah (IKM). Kandungan lokal kendaraan Toyota kini telah mencapai lebih dari 80 persen.
Total investasi Toyota Group di Indonesia tercatat mencapai Rp100 triliun. Investasi ini turut memperkuat struktur industri, mulai dari manufaktur hingga distribusi dan layanan purna jual, serta menyerap ratusan ribu tenaga kerja di berbagai lini.
Dampak ekonomi industri otomotif juga tercermin dalam kontribusinya terhadap penerimaan negara dan daerah. Selain menyumbang melalui Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan PPnBM, sektor ini juga memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, menegaskan bahwa keberhasilan ini mencerminkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam menghasilkan produk berstandar global.
“Dengan kekuatan manufaktur dan komitmen terhadap kualitas, kami telah memproduksi 10 juta unit dan mengekspor tiga juta unit kendaraan. Ini adalah bukti bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar internasional,” ujarnya.
Editor: Agung

