Guru Besar dan Alumni UI ‘Adu Baca Puisi’ Sempena Hari Sumpah Pemuda

Para guru besar dan alumni yang membaca puisi sempena peringatan hari sumpah pemuda. (Foto: Ist)

LAPORAN: Alia Safira

J5NEWSROOM.COM, Depok – Sempena hari bersejarah perjalanan bangsa Indonesia, hari Sumpah Pemuda, Universitas Indonesia (UI) melalui Poetry Reading Society of Indonesia (PRSI) dan Poetry Reading and Writing Society of Indonesia (PRWSI) menggelar konser puisi bertajuk ‘Sumpah Pemuda dalam Karya dan Seni: Guru Besar dan Alumni Berpuisi’ di panggung Makara Art Center (MAC) UI, Sabtu (29/10/2022).

PRSI dan PRWSI merupakan suatu komunitas pembaca dan penulis puisi yang terdiri dari Guru Besar, para dosen baik yang masih aktif maupun purnabakti, serta alumni UI.

Presiden PRSI dan PRWSI, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, MM., M.Sc., mengatakan, melalui kegiatan ini, kita akan melihat bagaimana stovia berperan penting dalam lahirnya Sumpah Pemuda, yang merupakan cikal bakal dari UI

“Juga bagaimana sejarah bangsa kita ke depannya. Tadi malam, Presiden Jokowi sudah membuka metaverse untuk Ibu Kota Negara (IKN) pada Hari Sumpah Pemuda. Di lain sisi, kita juga perlu terus untuk memperjuangkan budaya bangsa dan memastikan bahwa ke depannya rasa nasionalisme tetap bersemayam di dada setiap
putra-putri Indonesia,” ujar Riri Fitri Sari.

Sebanyak 30 pembaca puisi tampil dengan membawakan puisi hasil karya sendiri ataupun karya penyair lain. Mereka terdiri dari 10 orang guru besar dari berbagai fakultas, dua dekan, mahasiswa dan alumni UI.

Pembacaan puisi dibagi ke dalam lima topik, yaitu Pemudaku Pahlwanku, Satu Bangsa, Mana Sumpahmu, Berdiam Sepi, dan Kidung untuk Pemuda. Selain merayakan hari bersejarah, kegiatan ini juga sejalan dengan lima Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNMR), yaitu Gerakan Indonesia Bersatu.

Sementara itu, Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D mengatakan, memperingati salah satu tonggak penting dari sejarah panjang perjuangan bangsa kita, yaitu terjadinya Sumpah Pemuda tentu saja tidak lepas dari kontemplasi panjang yang sama-sama kita lakukan.

“Perjuangan panjang ini patut kita kenang untuk kemudian kita ambil sari pelajarannya sehingga kita bisa menatap ke depan apa yang harus kita lakukan dan agar perjuangan panjang ini tidak sia-sia,” ujarnya.

Lalu, mengawali kegiatan pembacaan puisi tersebut, Agustin pun membaca puisi yang berjudul ‘Gelombang Gelap’ karya KH. Mustofa Bisri. Ia mengatakan, puisi ini dipilih sesuai denga gejolak perasaannya ketika mengenang Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Sebelum para pembaca puisi tampil, kegiatan diawali dengan orasi budaya bertema ‘Literasi Puisi Membangun Negeri’ yang disampaikan oleh budayawan Mohamad Sobary.

Dalam orasinya M. Sobary membahas persoalan pembacaan realitas yang dilakukan oleh seorang penyair Oktavio Paz yang merupakan penerima Penghargaan Nobel Kesusastraan pada tahun 1990.

Oktavio menyatakan kesedihannya menghadapi dunia, karena menurutnya ilmu pengetahuan dan teknologi itu bisu, buta, dan tuli yang tidak memiliki satu unsur dalam hidupnya untuk membagi.

“Keserakahan tidak ada batasnya, ekonomi tidak bisa membatasi keserakahan yang justru menambah keserakahan demi keserakahan. Ilmu sastra tidak berbicara tentang karakter manusia, namun sastralah yang teaching human being to speak the language of humanity. Itu dalam sekali maknanya dan jika sepuluh tahun yang akan datang saya diundang kembali di acara yang seperti ini, saya sudah tahu jawabannya bahwa menjadi pantas mengapa sastra dinobatkan sebagai nabi kecil pada zaman ini,” papar kang Sobary.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan lainnya, seperti musikalisasi puisi, Dancing Engineers yang merupakan persembahan dari alumni Fakultas Teknik (FT) UI dengan menggunakan selendang batik ILUNI UI, happening art, fashion show Batik Depok persembahan Ratna Batik Depok.

Di luar ruang pertunjukkan juga diramaikan dengan booth wirausaha dan pameran foto karya seni budaya Indonesia.

Penyelenggaraan Konser Puisi berdurasi 3 jam ini merupakan kolaborasi antara Poetry Reading Society of Indonesia (PRSI) dengan Makara Art Center pimpinan Dr. Ngatawi Al-Zastrow, S.Ag., M.Si., Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, dan Direktorat Pengembangan Karier Lulusan dan Hubungan Alumni (DPKHA) UI, serta menggandeng mitra strategis Idekami Kreatif
Komunika pimpinan Ricky H. Sutjipto.

Kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Kemendikbudristek RI), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI).

Swary Utami Dewi sedang membacakan puisinya. (Video: Tami/J5NEWSROOM.COM)

Editor: Saibansah