Puisi-Puisi Muhammad Tajuddin

Muhammad Tajuddin

Ayat-Ayat Hujan

Izinkan aku memanggilmu rintik
sebelum gumpalan awan menyapa mendung
Angin menyapa dedaunan hingga pucuk senja
Rasaku berbisik pada bianglala yang kian liar meliuk di cakrawala
Rintik gumamku menirukan suara ritmis yang melompat-lompat di ujung rerumputan
Lewat lidah sepi
rintik berbisik
indah sekali

senja di ujung senin 20-3-2023

Sajak Salik Mendaki

Di siang yang sangat terik
sang salik mendaki bukit dahaga
jiwanya segar sesegar embun yang ditampung daun-daun hakikat
sang salik itu faqir tapi kaya
perutnya keroncongan
namun terdengar seperti konser musik surgawi yang tak terkatakan oleh bahasa
sang salik terus mendaki bukit makna
dipijaknya tanah lapar
dipetiknya buah rohani
derak suara pintu royyan mendayu merayu kalbu
Dalam puncak lapar
rindu sang salik terbakar
: gebu rindu menembus waktu
Cintanya menyala lebih benderang dari purnama
lebih berkobar dari segala obor
sang salik kini mendaki puncak kesejatian
: waktu yang menua yang bernama senja
sang salik kini berbuka puasa mereguk bukan air
tapi air yang menggenang di danau makrifat.

4 Ramadan 1444 H.