WIKA Sebut Rugi Triliunan Imbas Terlibat Proyek “Whoosh”

Pekerja memeriksa kualitas bantalan rel (slab track) di Pabrik Slab Track PT WIKA Beton, Karawang, Jawa Barat. (Foto: Antara)

J5NEWSROOM.COM, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengungkap bahwa kerugiannya akibat keterlibatan dalam proyek kereta cepat Whoosh atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai triliunan rupiah. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menyebut bahwa eksposur perusahaan sebagai investor termasuk penyertaan modal di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) senilai sekitar Rp 6,1 triliun masih belum memberikan imbal hasil.

Sebagai investor utama PSBI yang memiliki 60 persen saham, sementara sisanya dimiliki pihak China dalam konsorsium, WIKA menyebut sejak operasional Whoosh dimulai beban kerugian terus membebani laporan keuangannya. Selain itu, WIKA juga menjadi kontraktor utama dalam proyek tersebut dengan porsi pekerjaan konstruksi sekitar 25 persen dan saat ini sedang menghadapi sengketa besar terhadap pengelola proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Kerugian perusahaan tidak hanya berasal dari sisi investasi saham, tetapi juga dari aspek operasional sebagai kontraktor. WIKA menegaskan apabila sengketa konstruksi dengan KCIC tidak segera terselesaikan, maka potensi kerugian akan semakin besar.

WIKA kini menantikan keputusan atau solusi dari pemerintah bersama Danantara Indonesia yang tengah menangani restrukturisasi utang proyek Whoosh. Agung menyebut bahwa jika pemerintah mengambil alih atau melakukan restrukturisasi terhadap KCIC, maka hal tersebut akan berdampak positif bagi WIKA.

Meski menghadapi tantangan besar, WIKA tetap berharap agar solusi segera ditemukan sehingga perusahaan bisa menyehatkan keuangan dan menekan kerugian lebih lanjut.

Editor: Agung